KTHU Unpas yang Gemar Mendulang Piala

KTHU Unpas yang Gemar Mendulang Piala

Cornelis Jonathan Sopamena - detikJabar
Jumat, 19 Agu 2022 02:10 WIB
KTHU, UMKM Unpas yang gemar mendulang prestasi.
KTHU, UKM Unpas yang gemar mendulang piala. (Foto: Cornelis Jonathan Sopamena/detikJabar)

Cerita Muhammad Rifqy

Salah satu pembalap KTHU di kelas Shifter 150 Universitas, Muhammad Rifqy Enha menyebut dirinya mengalami banyak perkembangan dalam satu musim kebelakang ini. Pasalnya, ini adalah tahun pertamanya menjadi pembalap.

"Yang kerasa sih banyak perkembangannya. Dari awalnya yang nggak bisa banget, ada perubahan makin kesini-kesini," kata Rifqy.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, mahasiswa semester 5 itu belum pernah menjadi pembalap sama sekali. "Belum, baru ikutan balap-balapan tuh di sini. Musim sebelumnya juga saya jadi mekanik, kalau jadi pembalapnya baru musim ini," ujarnya.

Sebagai pembalap, ia merasa sangat ditantang secara emosi dan fisik. Pasalnya, ia harus berulang kali keluar-masuk trek di sesi yang berbeda dengan jumlah lap atau putaran yang berbeda pula. Menurut Rifqy, Final itu terdiri atas 16 lap, Prefinal 14 lap, Heat 8 lap, dan QTT itu dibebaskan.

ADVERTISEMENT

"Nahan emosi sih sama fisik. (Terkadang) emosi di dalam trek itu sama pembalap lain. Biasanya per lap itu kurang lebih 53 detik," tutur pemuda 20 tahun itu.

Setelah merasakan pahit manisnya trek selama nyaris setahun, Rifqy menyadari betapa sulitnya menjadi sebuah pembalap. Apalagi ketika menahan G-force, sebuah satuan percepatan, yang sangat terasa di bagian leher.

"(Setelah jadi pembalap) Ngga nyangka gitu ternyata susah juga jadi pembalap, ngga gampang. Iya, salah satu fisik yang harus kuat itu, leher. Soalnya kan ada G-force. Nafas juga harus keatur banget," jelasnya.

Rifqy pun sempat merasakan crash atau tabrakan saat tengah beradu kecepatan dengan pengendara lain. Pada seri keempat itu, ia tidak dapat melintasi garis finis setelah gokarnya naik ke gokar pembalap lainnya.

"Pernah crash, di seri 4, nggak bisa finis. (Karena) nabrak, naik ke gokart orang. Kayak terbang aja gitu, kaget. Setelah itu sempat dipaksain maju, tapi ternyata di gokarnya ada trouble. Masuk pit juga nggak berhasil," kata Rifqy sembari tertawa ketika mengingat-ingat kejadian tersebut.

KTHU, UMKM Unpas yang gemar mendulang prestasi.KTHU, UKM Unpas yang gemar mendulang prestasi. Foto: Cornelis Jonathan Sopamena/detikJabar

Dirinya yang masuk ke KTHU karena tertarik dengan dunia otomotif merasa sangat bersyukur. Sebab, ia mendapat banyak pengalaman dan latihan dari pembalap-pembalap senior sebelumnya serta para mekaniknya.

"Memang suka otomotif kan, pas waktu itu ngeliat ada UKM otomotif gitu jadi tertarik. Kalau disini tuh dilatih sama pembalap-pembalap sebelumnya, sama dari mekanik-mekanik juga diajarin kayak ngambil racing line yang bener. Banyak ilmu-ilmunya dari senior lah," pungkasnya.

Saat percakapan antara tim KTHU dengan wartawan hampir usai, General Manager KTHU, Lukman menyebut mengikuti UKM ini juga dapat menjadi modal untuk balapan di tingkat yang lebih tinggi, termasuk Formula 1 (F1).

Tidak hanya itu, ia juga menasihati masyarakat untuk tidak melakukan balap liar di luar trek. Baginya, lebih baik menyalurkan bakat melalui ajang balap resmi seperti ini ketimbang balap liar di jalanan.

"Karena kan dasarnya pembalap F1 juga dari gokar dulu. Makanya dari gokar itu kita banyak belajar gitu. Jadi nggak cuman mesin kenceng, tapi kita harus bisa juga setting sasis. Makanya jadi modal utama buat jadi calon pembalap F1 tuh," ucap Lukman.

"Buat yang suka balap-balapan gitu daripada balapan di luar yang nggak resmi kan bahaya. Lebih baik yang suka balap gitu atau yang cita-citanya jadi pembalap F1 mending masuk UNPAS, masuk fakultas teknik, masuk (tim) gokart juga," ujarnya.


(orb/orb)


Hide Ads