Empat kali kalah berduel dengan rivalnya dalam ajang berbeda, tidak mengecilkan nyalinya untuk dapat meraih kemenangan. Dengan disiplin latihan yang tinggi, putra Sumedang ini akhirnya mampu menjadi raja di Kelas Featherweight One Pride MMA (Mixed Martial Art)
Dialah Yudi Cahyadi, (30) Warga Dusun Rahayu, Desa Trunamanggala, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang.
Ia meraih sabuk juara dari Laode Abdul Haris yang menjadi lawannya dalam ajang MMA setelah sebelumnya ia harus menerima 4 kali kekalahan dalam ajang kejuaraan wushu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sebelumnya sempat kalah dari rival saya ini empat kali, diantaranya, dalam pekan kejurnas wushu serta tiga kali kualifikasi wushu pada ajang PON, dimana dua diantaranya kualifikasi wushu PON Jabar dan PON Papua," paparnya.
Ketimbang patah semangat, kekalahannya itu malah ia jadikan motivasi agar dapat meraih kemenangannya.
Dalam ajang One Pride MMA di kelas featherweight, Yudi pun akhirnya dipertemukan kembali dengan rivalnya itu yang tidak lain adalah Laode. Seolah-olah tidak mau menyia-nyiaakan kesempatan, Yudi pun akhirnya sukses meraih kemenangan.
"Saat itu kan permainannya wushu, cuma pukul, tendang banting tidak ada ground di bawah dan banyak aturan yang dipakai yang membatasi. Tapi kalau di MMA Alhamdulillah akhirnya saya bisa mengalahkan rival saya itu," ungkapnya.
Selama tiga kali bertarung dalam gelaran One Pride MMA yang ditayangkan secara live, Yudi sekalipun tidak pernah kalah.
"Sebelumnya dalam pencak silat bebas saya juga menang semua, dan pada saat mengikuti gelaran One Pride MMA yang ditayangkan live tiga kali berturut-turut, saya pun menang semua," tuturnya.
Yudi sendiri diketahui sudah "banyak makan garam" dalam dunia beladiri, khususnya wushu. Ia mengaku pernah mengikuti sejumlah ajang kejuaran wushu. Beberapa diantaranya ajang kejuaraan Pekan Olahraga Nasional (PON), Asean Games, kejuaraan wushu di Negara Iran serta Negara Rusia.
"Saya juga pernah menyabet juara 2 wushu dunia di Moskow, Rusia," ujarnya.
Penggabungan pencak silat yang telah ditekuninya sejak kecil ditambah seni beladiri wushu saat beranjak dewasa, menjadikan kelebihan yang dimiliki Yudi dalam dunia seni beladiri atau Martial Art.
Usaha Yudi dalam Meraih Juara Kelas Featherweight MMA
Yudi mencintai dunia seni bela diri sejak kecil. Kecintaannya itu, berawal dari seni pencak silat yang ia tekuni bersama ayahnya.
"Untuk beladiri, saya sudah sejak kecil, awalnya saya berlatih silat dengan ayah saya," ungkap Yudi.
Kecintaannya tersebut, kemudian berlanjut saat ia duduk di bangku setingkat SMA. Pada saat itu, seni bela diri yang dipilihnya adalah wushu.
"Baru pas kelas 2 saya ikutan ekskul wushu di sekolah Nesas SMKN 1 Sumedang, hingga terus berlanjut sampai sekarang," ujarnya.
Seni bela diri wushu menjadi pilihannya lantaran ia sangat mengidolakan tokoh-tokoh kungfu seperti Bruce Lee dan Jet Li.
"Saat kecil saya suka lihat kungfu-kungfu di TV, kungfu kids terus lihat Bruce Lee, Jet Li, saya sangat mengidolakan mereka, baru saat masuk SMA saya masuk ekskul wushu," paparnya.
Yudi sukses meraih gelar juara featherweight One Pride MMA berkat ketekunannya berlatih selama 12 tahun sejak mulai serius menekuni seni bela diri wushu. Segala resiko akan luka-luka pun menjadi santapannya saat berlatih maupun pada saat bertarung.
"Memar di wajah, di lutut, memar tulang kering, itu sudah biasa saat yang saya terima pada saat saya berlatih atau saat tarung," paparnya.
Kini, Yudi pun memiliki target pribadinya untuk bisa tampil dalam ajang bergengsi seni bela diri campuran dunia, yakni UFC (Ultimate Fighting Championship).
Catatan prestasi yang berhasil ditorehkan Yudi Cahyadi selama berkarir dalam dunia seni bela diri :
- Juara 1 wushu porda bekasi
- Juara 1 wushu porda bogor
- Juara 3 wushu PON kabar
- Juara 3 wushu pon papua
- Juara 2 wushu kejuaraan dunia di Moscow Rusia
- Juara one pride sabuk championship MMA 3 kali kemenangan tanpa kalah
- Juara silat bebas dengan 2 kali kemenangan tanpa kalah
-Juara muaythai sabuk bergilir MPI muaythai Indonesia
- Juara kick boxing nasional 7 kali kemenangan tanpa kalah
-Juara MMA duel Internasional 6 kali menang, 1 kali kalah dengan lawan tanding dari Filipina 2 orang, New Zealand 1 orang, Taiwan 1 orang, Amerika 1 orang, Kirzikistan 1 orang dan Indoneska 1orang
- Pernah mengikuti wushu Asean Games Indonesia 2018 menjadi Timnas Wushu
- Pernah mengikuti kejuaraan dunia wushu di Iran