Kisah Encek Merawat Napas Terumbu Karang Pangandaran

Kisah Encek Merawat Napas Terumbu Karang Pangandaran

Aldi Nur Fadillah - detikJabar
Rabu, 13 Jul 2022 06:00 WIB
Hadiat Kelsaba atau akrab dipanggil Encek
Hadiat Kelsaba atau akrab dipanggil Encek (Foto: Aldi Nur Fadillah/detikJabar)
Pangandaran -

Hadiat Kelsaba atau akrab dipanggil Encek (50) warga Pangandaran sudah belasan tahun merawat napas terumbu karang di pantai Pangandaran. Ratusan ribu terumbu karang hasil transplantasi Encek saat ini menjadi rumah bagi biota laut di pantai Pangandaran.

Sejak muda Encek memang bekerja menjadi seorang nelayan, dari tahun 1990-an Encek aktif sebagai nelayan penyelam bebas yang mencari ikan di kawasan terumbu karang pantai Pangandaran.

Kecintaanya terhadap terumbu karang sudah ada sejak dirinya menjadi penyelam mencari ikan dengan cara menyelam bebas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dulu nangkap ikan dengan cara menyelam bebas tanpa oksigen dan hanya perlengkapan menyelam seadaanya dengan tombak di kawasan terumbu karang masih terdapat banyak ikan dan mudah ditemukan," kata Encek kepada detikJabar. Selasa (12/7/2022).

Kecintaan Encek terhadap terumbu karang tergugah dari kekhawatiran para nelayan yang terjadi musim paceklik panjang. Namun, seiring dengan tumbuhnya geliat wisata di Kabupaten Ciamis -sebelum ada DOB Pangandaran- banyak pengusaha yang memanfaatkan terumbu karang sebagai komoditas.

ADVERTISEMENT

Ya, terumbu karang dijadikan cenderamata atau hiasan untuk akurium dan dijajakan kepada wisatawan yang datang. Kerusakan dari penangkapan ikan yang tak ramah lingkungan juga merusak terumbu karang.

"Kemudian saat itu terjadi fenomena paceklik panjang di Pangandaran. Setelah diamati selain cuaca dan tidak ada nelayan yang melaut. Salahsatu penyebab paceklik ikan karena ekosistemnya terganggu. Dulu hasil pengamatan para nelayan ternyata tergerusnya terumbu karang yang kawasannya makin sempit membuat ikan yang biasanya bertelur jadi tidak bertelur," katanya.

Dari sanalah Encek tersentuh, apabila terumbu karang tidak dijaga dengan baik, maka ekosistem laut akan terancam.

Hadiat Kelsaba atau akrab dipanggil EncekHadiat Kelsaba atau akrab dipanggil Encek Foto: Aldi Nur Fadillah/detikJabar

Buat Gerakan

Pada tahun 2005 Encek dan kelompok pecinta lingkungan hidup lainnya mencoba melakukan transplantasi terumbu karang di kawasan perairan Cagar alam Pangandaran seluas 5 hektar.

"Ada ratusan terumbu karang yang sudah dirawat bersama Kelompok Masyarakat Peduli Lingkungan Hidup Pangandaran (KMPLHP) di Pangandaran sejak 17 tahun yang lalu," kata Encek.

Bermodalkan ban bekas sebagai media. Terumbu karanh yang ditransplantasi berasal dari tepian terumbu karang yang ada di Cagar Alam bagian pantai timur dan barat Pangandaran. "Kemudian kita cangkong atau transplantasi ke area yang lebih luas dan kawasan yang ditemukan banyak yang rusak," ucapnya.

Awal penanaman tahun 2005 ada sebanyak 20 ban mobil besar yang ditanam di pantai Pangandaran. Namun tahun 2006 terseret tsunami Pangandaran sehingga hasil transplantasi tinggal 50%. Bahkan ban mobil yang ada di dasar laut terangkat. Setelah setahun tsunami kelompok ini mulai memperbaiki kembali terumbu karang yang rusak.

Untuk cara perawatannya Encek dan kelompok melakukan penyelaman ke bagian terumbu karang untuk mengecek adanya sampah dan kotoran yang menutup terumbu karang.

"Selama seminggu sekali sampai 3 kali setelah transplantasi kita selalu cek, tergantung cuaca dan kondisi air untuk dibersihkan," ucapnya.

Untuk menyambung hidup Encek bekerja sebagai tim SAR Pangandaran dan Life guard. Ia bekerja menyelamatkan nyawa manusia dan terumbu karang.

"Apabila ada kejadian tenggelam dan kecelakaan, pasti saya terlibat," kata Encek.

Encek resign dari lifeguard dan kemudian ditarik bekerja sebagai staff BKSDA Pangandaran. Atas jasanya merawat terumbu karang sampai saat ini Encek masih bekerja di BKSDA yang merawat terumbu karang dan pelestarian laut.

Berkurangnya kawasan terumbu karang kemudian terjadi pada tahun 2016 akibat penenggelaman kapal Viking Lagos oleh eks Menteri Susi Pudjiastuti.

Tetapi semangatnya tidak pernah surut, sampai saat ini Encek masih melakukan kegiatan penyelaman untuk melihat terumbu karang yang sudah dirawatnya belasan tahun.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads