Sejumlah warga Pangandaran menginginkan pengangkutan Kapal Viking Lagos yang ditenggelamkan Susi Pudjiastuti di pantai pasir putih Pangandaran disegerakan. Keberadaan kapal tersebut dinilai menganggu aktivitas hingga terumbu karang.
Pendiri Kelompok Masyarakat Peduli Lingkungan Hidup (KMPLH) Pangandaran Hadiat Kelsaba mengaku miris dengan kondisi kapal Viking yang ditenggelamkan ada 2016 yang lalu terkesan ditelantarkan dan menghalangi beberapa aktivitas
Akibatnya menurut Hadiat yang juga staff BKSDA Pangandaran menganggap kapal Viking yang ditelantarkan dikawasan perairan Cagar Alam hanya akan merusak dan mengurangi kawasan termasuk terumbu karang yang mengancam ekosistem biota laut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dulu saya bersama kelompok sudah berapa ratus ribu bahkan miliyar terumbu karang hasil transplantasi terumbu karang sejak tahun 1990am. Tergerus seketika akibat kejadian penenggelaman kapal Viking tersebut," ucap Hadiat, Senin (11/7/2022).
Terumbu karang yang dirawat di kawasan pasir putih Pangandaran ada 15 jenis yang hidup sebagai apartemen eskosistem biota laut. Harapan dari kelompok untuk mempertahankan kehidupan terumbu karang pupus saat penenggelaman kapal viking yang menggerus sebagian kawasan terumbu karang.
"Puluhan tahun merawat dan melestarikan kehidupan biota laut agar tetap terjaga. Bahkan saya sampai nangis, melihat terumbu karang yang sudah tumbuh, sudah hancur sama blecing, habis tergesek dan tertutup solar," kata pria yang akrab disapa Encek.
Dia mengatakan, dulu sebelum peledakan tidak ada koordinasi kepada perawat terumbu karang di Pangandaran. Padahal pihaknya bisa memberikan saran untuk lokasi penenggelaman.
"Minimalnya ada diskusi mungkin bisa memberikan konsep seperti ditenggelamkannya di tengah agak jauh dari pesisir, biar bisa menjadi pusat wisata air dengan snorkling. Kalau untuk dunia perikanan, mungkin ditenggelamkannya di dasar lautan paling dalam, biar bisa jadi spot mancing," katanya.
Kepala BKSDA Pangandaran Uking mengatakan, ancaman jika terumbu karang tergerus dan menyempit kawasan cagar alam memang akan berpengaruh terhadap kehidupan terumbu karang. Meskipun saat ini menjadi daya tarik wisata sebagai spot foto. Tetapi ekosistem terganggu.
"Dunia wisata, bakalan terancam juga karena merupakan day tarik. Padahal jika dibikin taman laut wisatawan pasti banyak yang suka, memang cagar alam harusnya digunakan untuk pendidikan dan pusat penelitian," katanya.
(dir/dir)