Buncis Kenya Garapan Petani Bandung Tembus Pasar Singapura

Buncis Kenya Garapan Petani Bandung Tembus Pasar Singapura

Yuga Hassani - detikJabar
Senin, 04 Jul 2022 07:00 WIB
Sayuran jenis buncis kenya atau kacang francis di Desa Cipanjalu, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung, distribusinya telah sampai ke luar negeri. Salah satu tujuan distribusinya adalah negara Singapura.
Perkebunan buncis Kenya di Cilengkrang, Kabupaten Bandung (Foto: Yuga Hassani/detikJabar)
Bandung -

Sayuran jenis buncis kenya atau kacang francis di Desa Cipanjalu, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung, distribusinya telah sampai ke luar negeri. Salah satu tujuan distribusinya adalah negara Singapura.

Pantauan detikJabar, para petani terlihat memanen buncis kenya di ladang miliknya. Dengan berbekal ember bekas, para petani memanen sekaligus mengikat batang pohonnya yang sudah mulai menurun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Petani Buncis Kenya, Gugun Gunawan (40) mengatakan petani buncis tersebut bisa melakukan panen sebanyak dua kali dalam satu pekan. Bahkan, kata dia, hal tersebut tergantung dari penanaman.

"Seminggu dua kali, sekali panen itu dari satu hektar bisa mencapai satu atau dua kuintal, tergantung banyaknya penanaman. Kalau saya ini satu setengah hektar dikerjakan oleh 3 orang," ujar Gugun, kepada detikJabar, Minggu (3/7/2022).

ADVERTISEMENT
Sayuran jenis buncis kenya atau kacang francis di Desa Cipanjalu, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung, distribusinya telah sampai ke luar negeri. Salah satu tujuan distribusinya adalah negara Singapura.Sayuran jenis buncis kenya atau kacang francis di Desa Cipanjalu, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung, distribusinya telah sampai ke luar negeri. Salah satu tujuan distribusinya adalah negara Singapura. Foto: Yuga Hassani/detikJabar

Pihaknya menjelaskan buncis kenya dijual dengan harga Rp25 ribu hingga Rp 30 ribu per kilogram. Kata dia, hal tersebut mengalami peningkatan dari sebelumnya.

"Kalau harga per kilo itu Rp 30 ribu, kemarin itu di nota dari sananya Rp 25 ribu. Sekarang alhamdulilah, ada peningkatan Rp 30 ribu," jelasnya.

Gugun mengaku buncis kenya sebelumnya memiliki harga sekitar Rp15 ribu sampai Rp20 ribu per kilogram. Menurutnya harga tersebut stabil dan bahkan bisa lebih murah.

"Kalau buncis kenya ini stabilnya di harga Rp 15 ribu sampai Rp 20 ribu, itu udah stabil. Pernah di harga Rp 7 ribu," ucapnya.

Dia mengungkapkan pasar atau penjualan buncis kenya bisa mencapai luar negeri. Bahkan, kata dia, buncis tersebut tidak di pasarkan di wilayah Indonesia.

"Alhamdulilah ini kita tembus ke Singapura. Cuma nanti packingnya itu beda lagi enggak di sini, kami di sini hanya menanam, jadi ada distributornya," katanya.

Gugum menambahkan perbedaan buncis kenya dengan yang ada di Indonesia adalah dari segi ukuran yang lebih kecil. Bahkan, kata dua, pohonya pun berukuran 50 cm.

"Perbedaan dari ukuran pohon juga beda, buncis kenya ini pendek-pendek paling tinggi pohonnya 50 cm, belum ada yang tinggi sampai 1 Meter," kata Gugun.

Sayuran jenis buncis kenya atau kacang francis di Desa Cipanjalu, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung, distribusinya telah sampai ke luar negeri. Salah satu tujuan distribusinya adalah negara Singapura.Sayuran jenis buncis kenya atau kacang francis di Desa Cipanjalu, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung, distribusinya telah sampai ke luar negeri. Salah satu tujuan distribusinya adalah negara Singapura. Foto: Yuga Hassani/detikJabar

Dia menuturkan dari segi rasa pun buncis kenya memiliki rasa yang khas. Dengan itu, kata dia, bisa memiliki kualitas yang tahan lama.

"Hasilnya juga disebut Baby (bayi), kalau buncis yang normal itu tinggi, kemudian kalau buncis kenya dari rasanya lebih renyah, kualitasnya tahan lama. Kalau yang lokal itu mohon maaf selalu ada yang beda dan gak tahan lama," katanya.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads