Tidak sedikit orang yang hanya menggantungkan hidupnya menjadi pegawai di salah satu perusahaan, dan tidak bisa berbuat banyak ketika perusahaan tempat orang bekerja beranjak bangkrut.
Namun, hal tersebut berbeda dengan Uus Rusmana (38), pria kreatif asal Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Subang, Jawa Barat ini nyatanya mampu mandiri dan berdiri dengan kemampuannya menyulap limbah minuman kaleng, menjadi kerajinan yang bernilai ekonomis.
Uus sendiri menjadi salah satu contoh banyaknya orang yang ingin terus berdiri untuk mendapatkan penghasilan di tengah-tengah masa sulit pandemi COVID-19.
![]() |
Ia mengungkapkan, di saat pandemi, ia lebih banyak berdiam diri di rumah dibanding bekerja. Hal itu disebabkan dengan menurunnya aktivitas ditempat ia bekerja.
"Belakangan ini waktu saat pandemi, produksi pabrik juga tidak seperti dulu bisa dibilang sampai sekarang juga belum normal sepenuhnya, banyak di rumah nya ketimbang lembur nya, ya jadi saya memanfaatkan waktu untuk membuat kerajinan ini, miniatur motor vespa," ujar Uus kepada detikJabar belum lama ini.
Sebetulnya, Uus sendiri saat ini masih berprofesi sebagai buruh di salah satu pabrik yang berada di Kabupaten Subang. Disaat waktu luang dia menekuni membuat kerajinan berupa miniatur motor vespa, yang dia buat dari limbah minuman kaleng.
"Bisa dari bekas minuman, atau bekas wadah makanan ringan bahannya memang simple kalau untuk dicari," katanya.
Namun, niat awalnya hanya mengisi waktu luang saja, ternyata karyanya banyak diminati serta banyak yang memesan hasil dari karyanya itu. Pasalnya, untuk hasil karya miniatur berbahan kaleng bekas itu ia mencoba posting pada media sosial pribadinya.
Kepalang tanggung, akhirnya ia putuskan untuk membuat lapak, di salah satu market place, dan sosial medianya untuk menjual hasil karyanya tersebut.
"Ternyata peminatnya banyak, jadi lumayan juga buat pemasukan tambahan, terutama mereka yang memesan itu ya via online, dan rata-rata pecinta motor vespa," ucapnya.
Uus mengaku, ia belajar membuat miniatur motor vespa dari kaleng bekas ini secara autodidak pada tahun 2019 lalu.
Untuk satu buah karya tangannya itu, Uus menjual dengan harga sekitar Rp.150.000 hingga Rp. 250.000, tergantung tingkat kesulian merakit.
"Selama ini untuk motor vespanya sebenarnya tidak ada kesulitan, tapi kalau sudah ada yang pesan seperti motor sport baru sulit karena butuh kejelian juga supaya bisa benar-benar sesuai apa yang diinginkan sama pelanggan," ungkapnya.
Sementara itu, Uus mengaku bahwa saat ini ia juga masih terus mengasah kemampuannya membuat karya nyata miniatur motor vespa ini untuk terlihat lebih nyata dan tentunya dapat digemari oleh pecinta dari miniatur motor vespa.
"Masih terus belajar sama dikembangkan, mudah-mudahan ke depannya bisa terus berkreasi lebih," kata Uus.
(tey/tya)