Bangga, kata tersebut diucapkan Decky Sastra, owner Rawtype Riot saat mengetahui jika produk jaket yang diproduksinya bisa dipakai Presiden Joko Widodo. Tidak hanya satu, empat artikel jaket yang dikeluarkan Rawtype Riot pernah digunakan oleh orang nomor satu di Indonesia ini.
Decky mengisahkan, 2017 lalu ia diundang ke Istana Negara Bogor dalam acara Sumpah Pemuda sebagai enterpeneur muda perwakilan dari Bandung. Dalam acara tersebut, Decky adalah tamu istimewa, pasalnya tidak semua enterpeneur muda diundang Presiden Jokowi.
"Kita diinvite langsung dari Istana, dari Bandung langsung bawa beberapa produk, karena pada waktu itu 2017 kita awali produk Rawtype, produk kita belum banyak, only show case saja di sana, kita sedang live painting di sana tiba-tiba beliau (Jokowi) nyamperin dan beliau tahu bahwa ada produk lokal Bandung yang memang sesuai taste-nya (selera) beliau, dengan warna-warna military, dengan nuansa military, vintage, kita main warna olive dengan teknik jahit yang klasik juga," kata Decky kepada detikJabar, belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tahun berikutnya, Decky merilis Jaket Varsity Legendary 1, ia belum megatahui jika jaket itu bisa sampai ke Jokowi. Menurutnya, pada pertemuan di Istana Negara, hanya mengenalkan saja produknya.
"Tahun 2018 kita rilis namanya Jacket Varsity Legendary 1, kita rilis hanya 50 pcs dan itu kita enggak tahu pemesanan itu ada dari Mas Gibran (putra sulung Jokowi), kita enggak tahu ya setiap limited edition keluar tuh selalu ada pengiriman ke Solo, oh ternyata setelah ditelusuri Mas Gibran," katanya.
![]() |
Decky yang merupakan Alumni Unikom Bandung menyebut, jika Jaket Varsity Legendary 1 itu mulai dikenal setelah dikenakan Jokowi. Namun, saat banyak orang mencari, stok jaket tersebut telah habis. Mengetahui jaket yang diproduksinya banyak dicari orang, akhirnya Decky merilis artikel terbaru.
"Kita akalinya Legendary 2, itu juga dipesan oleh beliau 2 pcs, satu dipakai Mas Gibran dan satu sama bapak di tahun 2018. Legendary 1 pesannya 1, Legendary 2 pesannya 2," ujarnya.
Tidak berhenti di sana, Rawtype Riot kembali mengeluarkan artikel baru dan berkolaborasi dengan BurYamCer salah satu motovloger dari Jakarta. Jaket berwarna hitam bertuliskan 'Bubur Ayam Racer' dikenakan Jokowi saat touring Jabar Kondusif di Braga pada 2019.
Menurut pria kelahiran Jakarta ini, jaket yang diproduksinya memang direkomendasikan langsung Gibran Rakabuming kepada Jokowi. Gibran yang saat ini menjabat sebagai Wali Kota Surakarta ini menilai, jika jaket Rawtype Riot ini cocok dikenakan Jokowi.
![]() |
Lalu, berapa harga jaket yang dikenakan Jokowi? "Dari harga Rp 500 dulu paling pertama sampai Rp 1,2 da Rp 3 juta," tambahnya.
Saat disinggung, jaket yang dibuatnya beda pada umumnya Decky mengatakan, sudah sejak dari awal ia membuat sesuatu produk fashion yang beda, tapi teknis produksinya serius, selain itu eyecathing dilihatnya. Memiliki banyak pact atau bordiran, di depan, di samping dan di belakang.
"Di sini tuh jaket otentik, referensinya itu adalah Baseball atau Football di era 50-60 an, kita combine dengan artwork millitery, jadi memang ada bersangkutanlah si sport pada waktu zaman era Perang Dunia ke 2, kita ambil sebagai referensi dan role model sesuai kebutuhan sekarang," ucap Decky.
Ubah Paradigma Produk Lokal
Go internasional, menjadi hal yang diimpikan setiap pengusaha, begitupun juga Decky Sastra. Sebelum produk Rawtype Riot mendunia, Decky ingin mengubah paradigma warga Indonesia dulu jika produk lokal bisa bersaing dengan produk internasional dan memiliki harga sama seperti produk internasional.
"Kita enggak muluk-muluk dulu yang penting konsumen Indonesia bisa hargai produk anak bangsa, karenakan selama ini tuh lokal selalu dipandang murah," ujar Decky.
"Kenapa sih produk lokal harga internasional, itu statemen salah dan itu PR kita ya, bukan saya aja, tapi brand lokal bisa menggabungkan produk lokal jika dihargai dengan harga yang pantas," tambahnya.
Menurutnya, harga yang pantas juga harus diimbangi dengan kualitas, mengapa produk Rawtype Riot bisa bertahan dengan harga yang eklusif, karena tetap menjaga kualitas.
"Orang bilang, ini Jaket harga Rp 3 juta tapi worth it nih, sudah mulai lah ya. Kita buktikan pasar Indonesia memang mau menerima dengan price nya kita ya Rp 1 juta ke atas, kita itu sedang menggaungkan itu bahwa produk lokal itu tidak selalu murah karena kita punya kualitas," tuturnya.
Bisa Lewati Pandemi COVID-19
Salah satu partner Decky Sastra, Kosasih Lukeyandepu mengatakan, Pandemi COVID-19 juga berdampak pada penjualan jaket Rawtype Riot. Tak hanya Rawtype Riot saja, hal tersebut juga dirasakan oleh pengusaha lainnya.
"Pas kondisi pandemi bukan Rawtype Riot aja ya, semua sama. Kenapa kita menurun juga karena terbatas mengeksplore artikel karena toko-toko kan tutup waktu itu, terus alhasil jualan pun kita enggak bisa buka toko karena dibatasi. Makannya dari itu kerasa banget untuk si customer masuk ke toko, kerasa bangetlah, awal-awal sekitar 6 bulan," ujarnya.
Kala itu, Kosasih berbincang dengan Decky menyikapi hal tersebut. Ia harus atur stategi agar usahanya bisa bertahan di kala pandemi COVID-19 terjadi. Inovasi pun dilakukan, salah satunya dengan mengeluarkan artikel eklusif atau yang dikatakan Kosasih produk 'kojo'.
![]() |
"Kita fokus ke artikel ditunggu orang, atur strategi dengan mengeluarkan artikel kojo, sebenernya masih sold out, kurang lebih 100 pcs artikel golden age 2, terlepas dari situ karena perekonomian belum stabil dan toko belum buka dari situ kita buat artikel penjualan juga Legendary 4," kata Kosasih.
Selain Jokowi, menteri hingga publik figur dan artis juga banyak yang memakai produk Rawtype Riot
"Ada Erick Thohir, Sandiaga Uno, Nazwa Sihab, terus artis-artis ibu kota hampir semua bantu support, Bu Sri Mulayani juga. Kalau luar negeri ada Yellow Claw, Dj Snake, banyaklah," ujarnya.
Selain itu, Kosasih juga bermimpi jika Rawtype Riot bisa membuka toko di luar negeri. Karena saat ini untuk penjualan ke luar negeri baru berbasis online.
"Target ke depan mau go internasional dong, dengan membawa bendera Indonesia, bisa buka di New York dan di Jepang dan kolaborasi terjadi dengan brand luar biar jadi pecutan buat brand lokal lain ya. Toko masih di Bandung, jalan online sudah ada pengiriman keluar," ujar Kosasih menutup wawancara.
(wip/yum)