Aryanto Misel (67), warga Kabupaten Cirebon, Jawa Barat membuat alat pengonversi air menjadi hidrogen yang bisa digunakan sebagai bahan bakar untuk kendaraan bermotor. Alat tersebut ia beri nama Nikuba, akronim dari Niku Banyu atau dalam bahasa Cirebon berarti itu air.
Namun, siapa sangka jika Aryanto, pembuat alat Nikuba itu hanya lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA). Warga Lemahabang Wetan, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon itu mengaku tidak pernah mengenyam pendidikan hingga ke tingkat perguruan tinggi.
"Otodidak aja saya. Karena memang saya sudah menyukai bidang kimia ini sejak masih SMP. Yang penting kita mau belajar tentang hal-hal begini. Kita harus tau tentang unsur, sifat dan karakternya," kata Aryanto saat berbincang dengan detikJabar, baru-baru ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena kesukaannya terhadap bidang kimia, Aryanto pun telah membuat beberapa karya. Salah satunya adalah Nikuba. Sepintas, alat buatan Aryanto ini terlihat seperti mesin pompa air namun ukurannya lebih kecil.
Ia kemudian menjelaskan cara kerja alat buatannya itu. Menurut Aryanto, Nikuba ini berfungsi memisahkan antara Hidrogen (H2) dan Oksigen (O2) yang terkandung di dalam Air (H2O) yang telah dimasukkan ke dalam alat tersebut.
"Alat ini bisa menghasilkan Hidrogen yang berasal dari Air. Namun Air yang digunakan adalah air yang sudah tidak mengandung logam berat. Air yang dimasukan ke dalam alat ini akan dielektrolisis. Air ini nantinya akan terpecah menjadi Hidrogen (H2) dan Oksigen (O2)," kata dia.
"Hidrogen (H2) ini nantinya akan dialirkan ke ruang pembakaran mesin kendaraan. Sementara Oksigen (O2)nya akan dielektrolisis lagi agar menjadi Hidrogen untuk kembali dialirkan ke ruang pembakaran mesin kendaraan," ucap Aryanto.
Untuk sekitar 1 Liter air yang dimasukkan ke dalam Nikuba diklaim mampu menempuh perjalanan dari Cirebon ke Semarang, pulang pergi.
Sejauh ini, alat buatan Aryanto telah dipasang di 30 unit motor dinas milik TNI dari Kodam III Siliwangi. Terbaru, alat tersebut juga dipasang di satu unit motor dinas milik TNI dari Koramil Lemahabang.
Aryanto mengaku membutuhkan waktu hingga 5 tahun dalam proses pembuatan alat yang bisa mengonversi Air menjadi Hidrogen sebagai bahan bakar kendaraan bermotor.
Saat ini, Aryanto sendri mengaku sedang mengusulkan hak paten atas alat buatannya itu. Satu unit Nikuba, Aryanto membanderolnya dengan harga Rp 4,5 juta.
(mso/mso)