335 Produk Kerajinan Jabar Siap Mejeng di Inacraft

335 Produk Kerajinan Jabar Siap Mejeng di Inacraft

Bima Bagaskara - detikJabar
Senin, 21 Mar 2022 20:24 WIB
335 Produk Kerajinan Jabar Bakal Mejeng di Event Internasional Jakarta
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jabar Atalia Praratya mengatakan pelaksanaan Inacraft 2022 digelar pada 23 hingga 27 Maret. (Foto: Bima Bagaskara/detikJabar)
Bandung -

Provinsi Jawa Barat didapuk menjadi ikon Jakarta International Handicraft Trade Fair (Inacraft) 2022. Sebanyak 335 produk kerajinan asal Jabar bakal mejeng di acara internasional.

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jabar Atalia Praratya mengatakan pelaksanaan Inacraft 2022 digelar pada 23 hingga 27 Maret. Acara internasional ini tak hanya digelar offline, panitia juga menggelar kunjungan secara online atau dalam jaringan (daring).

"Persiapannya sudah dilakukan jauh-jauh hari. Jabar sebagai ikon," kata Atalia kepada awak media di Gedung Sate, Senin (21/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Atalia mengatakan produk kerajinan asal Jabar, seperti kerajinan dari tanah liat, kayu, dan lainnya, bakal mejeng di paviliun seluas 323 meter persegi dalam acara Inacraft. Atalia juga mengatakan pihaknya bakal menjamu para pengunjung dengan seni khas Jabar.

"Sebanyak 335 produk kerajinan. Jadi nanti, 33 provinsi lainnya bisa kita bantu sama-sama bangkit. Kita nanti munculkan ciri khas Jabar, dari mulai logo dan lainnya," kata Atalia.

ADVERTISEMENT

Atalia memastikan Dekranasda bakal terus mendorong produk kerajinan Jabar agar bisa mendunia. Seperti kerajinan tanah liat dari Purwakarta, rotan dari Cirebon, dan lainnya.

"Semua yang kita tampilkan (di Inacraft) ini sudah dikurasi. Kita sama-sama bantu dan promosikan," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jabar Iendra Sofyan mengatakan gelaran Inacraft sebelumnya mampu menyedot sebanyak 173 ribu pengunjung. Iendra pun berharap tahun ini pengunjung yang datang bisa sesuai target, meski digelar secara offline dan online.

"Karena ada PPKM Level 2 (Jakarta). Kemudian, tahun 2019 itu transaksinya mencapai Rp 145 miliar. Dan, kontrak dagang mencapai Rp 12,98 juta dolar Amerika," kata Iendra.

(bba/bbn)


Hide Ads