Tur tiga benua grup musik LAIR sudah dimulai sejak Rabu (8/3/2022) kemarin. Perjalanan tur itu berjalan lancar. Adapun kendala hanya karena faktor cuaca di negara setempat.
LAIR Grup musik asal Majalengka yang lahir dari komunitas Jatiwangi art Factory (JaF) ini melakoni debut Turnya itu di Kanada. Mereka akan berkeliling ke beberapa tempat pementasan di sana.
"Ini cuacanya kurang bersahabat, dingin banget di sini. Pas datang juga sampai minus belasan," kata salah satu personel grup musik LAIR Tedi En, dalam keterangan yang diterima detikJabar, Senin (14/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dibandingkan dengan tempat tinggalnya yang panas, faktor cuaca tersebut cukup menjadi persoalan bagi grup LAIR. "Jadi persoalan, sih. Kita selama ini di Jatiwangi panas, sekarang dingin. Tapi secara umum, lancar-lancar aja. Doain ya, lancar terus," ucapnya.
Sementara, perjalanan turnya di sana mereka mengusung tema "1000 km++". Di Kanada mereka memulai konser musiknya di Isabel Bader Center, Toronto. Grup musik yang mempunyai identitas Genteng sebagai alat musiknya itu, di sana mereka membawakan sejumlah lagu dihadapan penonton sekitar 1,5 jam.
"Penampilan kami di sana itu, bisa dikatakan masa-masa awal setelah kembali dibuka. Sebelumnya kan tutup gara-gara COVID-19," jelas dia.
"Di Isabela kita konser tunggal. Kalau nanti tanggal 31 Maret mah kita sebagai band pembuka dari sebuah event konser di salah satu gedung kesenian," sambung dia.
Selesai di Kanada, Norwegia dan Denmark jadi lainnya negara yang akan dikunjungi LAIR dalam waktu dekat. "Setelah itu ke Swiss, Ceko, dan Jerman. Terakhir, kita ke Thailand dan Filipina," ujar dia.
Dijelaskan dia, selain penampilan musik tur dunia itu juga diisi dengan sejumlah workshop dengan penggiat seni di negara yang dikunjunginya itu. Adapun, LAIR sendiri mengisi tur itu sekaligus mempamerkan Terakota, yang saat ini sedang diusung jadi icon Majalengka.
"Bukan pertunjukan saja, ada riset juga. tour 1000 km++ ini, kisah tentang terakota, bagaimana terakota, di daerah-daerah lain. Cerita-cerita soal tanah," pungkasnya.
(yum/tey)