Tas mewah dan mahal dari merk-merk internasional hingga kini masih digemari para fashion entusiast dalam negeri. Tak banyak yang tahu jika ada brand dalam negeri yang punya kualitas yang tak kalah jauh dari brand terkenal itu.
Jetella'Aneiu, brand tas premium asal Bandung ini misalnya. Mereka membuat tas-tas mereka satu persatu dengan tangan. Menggunakan bahan-bahan premium dan berkelas yang diimpor dari luar.
Anne berkisah, ketertarikannya menjadi artisan tas handmade ini berawal dari kegemarannya mengoleksi tas mewah. "Saya tuh heran kenapa ini tas kok bisa sampai mahal banget, gimana sih cara bikinnya," tutur Anne Natalya (39), pemilik brand Jetalla'Aneiu saat berbincang dengan detikJabar, Jumat (11/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ia pun mendatangi pameran yang dikuti oleh Hermes di Singapura untuk melihat cara pembuatannya. Meski tak sempat melihat karena terlambat, namun Anne masih ingat bagaimana di pameran itu, ia melihat bahwa Hermes pun memulai dari bawah untuk bisa sampai sebesar saat ini.
Kemudian bersama suaminya Paul, Anne pun pengikuti workshop pembuatan tas kulit di Yogyakarta hingga mengikuti kursus pada artisan kulit Peter Nitz's di Swiss.
"Sampai saat ini pun kami masih terus belajar, karena ilmu terus berkembang," katanya.
Sejak berdiri tahun 2015 hingga 2022, sedikitnya Jetalla'Aneiu telah membuat 300an tas, belum lagi dompet, pouch dan bag charm. Meski masih didominasi pasar dalam negeri, namun dari ratusan produk yang telah dibuatnya itu banyak juga yang telah dikirim ke berbagai negara di dunia.
"Hampir setiap bulan ada yang kami kirim untuk pesanan di luar," tutur Anne.
![]() |
Ia menyebutkan diantaranya sudah mengirim ke Australia, Taiwan, China, London, UK, Eropa, Kuwait. "Kayanya hampir semua sudah, kecuali Afrika dan Iran," sebutnya.
Anna dan Paul juga tergabung dalam komunitas artisan kulit dari berbagai negara di seluruh dunia. Lewat komunitas itu mereka kerap mendapatkan dukungan dan masukan, serta mengetahui perkembangan terkini seputar dunia kerajinan kulit.
"Cita-citanya sih ingin punya showroom sendiri. Nantinya customer kita bisa lihat bagaimana prosesnya pembuatan tas ini," tambahnya.
Namun Anne dan suaminya tak ngoyo, mereka kini masih menikmati proses produksi untuk bisa memberikan kepuasan pada setiap customernya.
(tya/tey)