Kala Kades Kertawangi-Warganya 'Keroyokan' Kelola Sampah Jadi Bermanfaat

Kabupaten Bandung Barat

Kala Kades Kertawangi-Warganya 'Keroyokan' Kelola Sampah Jadi Bermanfaat

Whisnu Pradana - detikJabar
Kamis, 17 Feb 2022 01:15 WIB
Warga tengah mengangkut sampah di lingkungannya.
Tim relawan Pemburu Sampah Desa Kertawangi angkut sampah di lingkungan desa (Foto: Istimewa).
Bandung Barat -

Sampah kerap menjadi masalah yang timbul di masyarakat. Bahkan tumpukan sampah juga selalu menjadi sumber penyebaran penyakit di masyarakat.

Berangkat dari masalah itu, Yanto bin Surya alias Steve Ewon yang menjabat sebagai Kepala Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB), menggagas program 'Kampung Kurang Sampah'.

Program tersebut ditunjang dengan keberadaan Tim Pemburu Sampah. Tim Pemburu Sampah yang dibentuk Steve Ewon terdiri dari masyarakat Desa Kertawangi dengan prinsip yang juga sejalan, yakni mengurangi produksi sampah sejak dari rumah tangga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Awalnya ini saya buat program Kampung Kurang Sampah. Sebagai realisasinya kemudian saya bentuk tim relawan namanya Pemburu Sampah, isinya warga yang peduli kebersihan," kata Ewon kepada detikjabar, Kamis (17/2/2022).

Tim Pemburu Sampah sendiri berbeda peran dengan petugas kebersihan yang selama ini sudah ada dan berjalan membersihkan lingkungan di Bandung Barat.

ADVERTISEMENT

"Kalau petugas itu sifatnya kan struktural, ada yang menugaskan. Nah kalau ini berangkat dari kepedulian pribadi. Jadi semua warga di Desa Kertawangi ini harus dengan kepeduliannya mau menjaga lingkungan agar selalu terjaga kebersihannya," kata Ewon.

Lantas bagaimana program Kampung Kurang Sampah dan Tim Pemburu Sampah bisa berjalan pada koridornya? Ewon menyebut ia mengadopsi program 3R atau Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan kembali), dan Recycle (daur ulang).

Warga tengah mengangkut sampah di lingkungannya.Kepala Desa Kertawangi, Yanto bin Surya alias Steve Ewon Terima Penghargaan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) KBB atas perannya kurangi sampah (Foto: Istimewa).

"Nah di kita ini dalam seminggu bisa menghasilkan 6 sampai 7 ton sampah. Itu dikelola semua oleh kami di Desa Kertawangi. Kita konsepnya itu 3R jadi sebisa mungkin termanfaatkan semua," ucap Ewon.

Sampah yang dibuang warga dan dipungut Tim Pemburu Sampah dikumpulkan kemudian dipilah. Setelah itu sampah organik yang telah dikumpulkan digunakan sebagai biogas dan pakan maggot.

"Kemudian yang bisa didaur ulang dan dijual kita kerjasama dengan bank sampah. Nanti yang tidak bisa didaur ulangnya akan dibakar agar tak ada sampah yang tersisa," ucap Ewon.

Sayangnya pembakaran sampah tersebut menyisakan efek negatif bagi lingkungan, yakni berupa karbondioksida dari asap pembakaran.

"Namun kami bersama pengelola sampah, berusaha mengurangi dampak buruk itu dengan solusi pembenihan dan penanaman pohon. Dua tahun ini hampir 15 ribu pohon sudah kita tanam di wilayah Desa Kertawangi dan sekitarnya," kata Ewon.

Atas kontribusi dan dedikasinya pada upaya mengurangi sampah sejak dari rumah, Steve Ewon dan Desa Kertawangi diganjar penghargaan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bandung Barat.

"Menganugerahkan ke Kades Kertawangi sebagai Kades peduli lingkungan dengan program Kampung Kurang Sampah. Termasuk ke desa juga, karena kepedulian warga terhadap lingkungan," ujar Ewon.




(mso/bbn)


Hide Ads