Jagat maya di Jawa Barat dihebohkan dengan kejadian ujaran kebencian terhadap Viking Persib Club (VPC) dan dan penghinaan terhadap suku Sunda. Dalam kejadian ini pria berinisial MAF, yang berprofesi sebagai YouTuber sekaligus streamer dengan akun nama akun Resbob yang jadi sorotannya.
Sebelum dilaporkan ke polisi, Resbob melakukan siaran langsung di dalam mobil. Sambil menyetir mobil, pria itu mengeluarkan kata-kata kasar.
"Viking an***, Viking an***. Bonek Viking sama aja, tapi yang an*** hanya Viking," kata streamer itu dilihat detikJabar dalam video yang beredar di Medsos, Sabtu (13/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai melakukan ujaran kebencian terhadap Viking, streamer itu juga lakukan penghinaan terhadap Suku Sunda.
"Pokoknya semua Sunda an***, semua orang Sunda an***," ucapnya.
Saat siaran itu berlangsung, warganet memprotes dan meminta Resbob tidak berbicara demikian.
"Yoy jangan bilang gitu (kata warganet). Jangan bilang begitu kenapa emang? Emang kenapa? Indonesia hanya suka dengan kontroversi, maka itu Resbob akan buat kontroversi," ujarnya.
Banyak warganet yang mengingatkannya, tapi tidak diindahkan oleh kakak dari streamer Bigmo itu.
"Gua gak peduli ini kasus," tegas Resbob.
Setelah ucapan itu ramai, pelaporan ke polisi kemudian dilakukan perwakilan Viking Ferdy Rizki. Ia bersama tim mendatangi Direktorat Reserse Siber Polda Jabar. Informasi ini dibenarkan Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan.
"Iya, kami sudah profeling akun pelaku hate speech terhadap Viking dan Warga Jabar," kata Hendra, Jumat (12/12/2025).
Hendra sebut, saat ini penyidik Ditressiber Polda Jabar menindaklanjuti laporan tersebut.
"Kami juga sudah melakukan penyelidikan," ujarnya.
"Penerimaan LP untuk melengkapi proses hukum menguatkan saksi korban," tambahnya.
Membuat Wagub Jabar Marah
Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan angkat suara terkait penghinaan terhadap Suku Sunda yang dilakukan Adimas Firdaus, pemilik akun Instagram Resbob. Ia mendesak, kepolisian segera bertindak cepat dan menangkap pelaku.
Erwan menilai pernyataan yang dilontarkan Adimas bukan hanya melukai masyarakat Sunda, tetapi juga berbahaya dan berpotensi memicu perpecahan karena sudah menyangkut isu SARA (suku, agama, ras dan antargolongan).
"Ini sudah SARA, saya ingin kepolisian segera menangkapnya. Ini berpotensi memecah belah kesatuan bangsa. Proses hukum agar jera, sehingga tidak ada lagi yang menghina suku mana pun," kata Erwan, Jumat (12/12/2025).
Ia mengingatkan, bahwa Indonesia merupakan negara dengan keragaman yang besar, termasuk dalam kehidupan keluarga yang sering kali terdiri dari berbagai latar belakang suku.
"Harus saling menghormati di NKRI ini. Saya percaya polisi segara bertindak agar tidak melebar," tuturnya.
Erwan tidak menutupi bahwa secara pribadi ia tersinggung dan marah atas ucapan yang dilontarkan Adimas. Namun ia mengimbau agar kemarahan masyarakat tidak diarahkan kepada suku tertentu.
"Saya yang terlahir dari Suku Sunda, sangat terhina dan marah. Tapi kita enggak boleh dendam ke sukunya," ucapnya.
(yum/yum)










































