Fakta-fakta Gerombolan Bermotor Bacok Warga di Bandung Barat

Fakta-fakta Gerombolan Bermotor Bacok Warga di Bandung Barat

Tim detikJabar - detikJabar
Selasa, 09 Des 2025 09:00 WIB
Fakta-fakta Gerombolan Bermotor Bacok Warga di Bandung Barat
Tangkapan Layar Penyerangan Gerombolan Bermotor di KBB. (Foto: Istimewa)
Bandung Barat -

Aksi brutal gerombolan bermotor kembali meresahkan warga Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Kelompok ini terekam kamera menyerang warga secara acak hingga menyebabkan satu orang mengalami luka bacok pada Minggu (7/12) dini hari.

Berikut fakta-fakta peristiwa tersebut yang dirangkum detikJabar:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Viral Serang Pengendara Lewat

Aksi penyerangan ini menjadi sorotan setelah videonya viral di media sosial. Peristiwa diketahui terjadi di Jalan Somawinata, Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah, sekitar pukul 02.30 WIB.

Dalam rekaman terlihat lebih dari 10 motor melaju dan tiba-tiba menyerang pengendara lain dari arah berlawanan. Para pelaku yang membawa kayu panjang bahkan nekat mengejar korban yang berusaha menyelamatkan diri dengan berbelok ke sebuah gang.

2. Satu Orang Jadi Korban Bacok

Berdasarkan informasi yang dihimpun, aksi pengejaran tersebut berujung pada penganiayaan. Seorang pemotor dilaporkan menjadi korban pembacokan senjata tajam dalam insiden tersebut.

Kasi Humas Polres Cimahi Iptu Gofur Supangkat membenarkan adanya korban luka berdasarkan keterangan para saksi di lokasi kejadian.

ADVERTISEMENT

3. Polisi Cek TKP dan Buru Pelaku

Pihak kepolisian langsung bergerak cepat menindaklanjuti keresahan masyarakat ini. Polsek Padalarang telah menerjunkan tim untuk memeriksa Tempat Kejadian Perkara (TKP).

"Sudah ditangani oleh Polsek Padalarang, anggota sudah mengecek TKP," kata Kasi Humas Polres Cimahi, Iptu Gofur Supangkat saat dikonfirmasi, Senin (8/2/2025).

4. Korban Belum Buat Laporan Resmi

Meski polisi membenarkan adanya insiden dan korban luka, hingga saat ini korban pembacokan tersebut belum membuat laporan resmi ke kepolisian.
Polisi mengimbau korban maupun warga lain yang merasa dirugikan untuk segera melapor.

"Informasinya 1 orang, cuma memang masih belum membuat laporan resmi. Kami sudah arahkan korban membuat laporan, dan apabila ada orang lain yang merasa jadi korban silakan melapor," kata Gofur.

(sya/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads