Keluhan soal air yang tak mengalir di sebuah kontrakan di Desa Cintaraja, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, berujung pada penemuan tragis. Seorang pria, AK (57), ditemukan tak bernyawa di dalam toren air yang biasa ia rawat sendiri.
Peristiwa itu terjadi pada Selasa (28/10/2025) siang. Korban yang sehari-hari bekerja sebagai penjaga kontrakan diketahui berasal dari Desa Mangkongjaya, Kecamatan Bojonggambir.
"Jadi korban yang suka kerja di kontrakan. Asalnya dari Bojonggambir. Ditemukan dalam toren," kata Encep, kerabat pemilik kontrakan.
Warga yang memeriksa menemukan tubuh AK dalam posisi telungkup di dasar toren.
"Iya airnya deet (dangkal), korban telungkup," ujar Encep.
Menurutnya, evakuasi jasad berlangsung sulit karena posisi toren berada di ketinggian sekitar lima meter.
"Tadi langsung laporan dan evakuasinya dibantu Tagana, ada damkar sama polisi," tambahnya.
Kapolsek Singaparna, AKP Roni Hartono, membenarkan penemuan mayat tersebut.
"Benar memang ada kejadian ini penemuan mayat dalam toren. Kondisinya terlungkup mayatnya. Kami langsung turun tangan," kata Roni.
Evakuasi dilakukan oleh petugas gabungan dari kepolisian, Tagana, dan Damkar Kabupaten Tasikmalaya. Jasad korban diturunkan menggunakan tali tambang.
"Kondisi toren tidak terisi air hanya beberapa centimeter saja. Korban tidak tenggelam dalam air," ucap Roni.
Awalnya Air Tak Mengalir
Penemuan bermula saat beberapa penghuni kontrakan mengeluh air toren tidak keluar sejak pagi. AK kemudian berinisiatif naik untuk memeriksa saluran air.
"Menurut keterangan saksi di TKP, dia urus kontrakan. Jadi awalnya ada penghuni kontrakan yang ngeluh air gak jalan. Dia masuk ke toren untuk perbaiki toren. Baru diketahui setelah lihat tangga berdiri dekat toren," kata Roni.
Namun korban tak kunjung turun. Dari situlah warga curiga dan naik memeriksa. Saat itulah tubuh AK ditemukan dalam posisi telungkup.
Roni menyebut korban memiliki riwayat penyakit tekanan darah tinggi. Dugaan sementara, korban kehilangan keseimbangan karena pusing saat berada di dalam toren.
"Dugaan pas mau betulin toren dia pusing. Karena ada riwayat darah tinggi," ujarnya.
Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
"Tidak ada tanda kekerasan di tubuh korban. Keluarga nolak di autopsi sehingga menerima sebagai musibah," ucapnya.
Setelah dievakuasi ke RSUD KHZ Musthafa, jasad korban dibawa ke rumah duka. Keluarga menolak autopsi dan menerima kejadian itu sebagai takdir.
Simak Video "Video: Heboh Pria Ditemukan Tewas di Kamar Mandi Hotel Lubuklinggau"
(sya/mso)