Kegiatan rekreasi warga di kawasan Kompleks Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung, Kecamatan Soreang, tercoreng oleh aksi pungutan liar (pungli) yang dilakukan sejumlah oknum parkir liar atau yang dikenal dengan sebutan bang jago. Mereka memungut tarif parkir dengan seenaknya, bahkan hingga harga yang dinilai tidak masuk akal.
Kompleks Pemkab Bandung diketahui kerap menjadi lokasi digelarnya pasar kaget atau pasar tumpah setiap akhir pekan. Warga dari berbagai daerah sekitar datang untuk berbelanja sekaligus berekreasi. Namun, keseruan itu berubah menjadi kekesalan ketika pengunjung diminta membayar tarif parkir hingga Rp5.000 per motor secara paksa oleh kelompok bang jago tersebut.
Aksi pungli ini sempat terekam dan diunggah sejumlah warga ke media sosial. Mereka mengeluhkan praktik parkir liar yang meresahkan serta meminta pihak berwenang untuk segera bertindak.
Menindaklanjuti laporan masyarakat, pihak kepolisian bergerak cepat dengan melakukan operasi pemberantasan premanisme di kawasan Kompleks Pemkab Bandung, Soreang.
"Iya, kemarin kita melaksanakan operasi pekat premanisme di wilayah hukum Polsek Soreang," ujar Kapolsek Soreang Oeng Hoeruman, kepada detikJabar, Senin (27/10/2025).
Dalam operasi tersebut, sejumlah bang jago berhasil diamankan setelah sempat melarikan diri ketika petugas datang melakukan penyisiran di lokasi.
"Langsung diamankan 18 orang pak ogah atau juru parkir liar di Komplek Pemda Kabupaten Bandung, Desa Pamekaran, Kecamatan Soreang," katanya.
Tidak berhenti sampai di situ, petugas juga melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap para pelaku, termasuk tes urine. Hasilnya cukup mengejutkan.
"Selanjutnya ke-18 orang tersebut diserahkan atau dilimpahkan ke Satnarkoba Polresta Bandung," pungkas Oeng.
Simak Video "Video: Parkir Liar di Stadion Jalak Harupat, Tarif Mobil Rp 100 Ribu"
(dir/dir)