Polisi Temukan Beras Bulog Dijual dengan Harga Premium Beredar di Bogor

Polisi Temukan Beras Bulog Dijual dengan Harga Premium Beredar di Bogor

Wisma Putra - detikJabar
Rabu, 06 Agu 2025 16:15 WIB
Kasus beras premium palsu berhasil diungkap Polda Jabar.
Kasus beras premium palsu berhasil diungkap Polda Jabar. (Foto: Wisma Putra/detikJabar).
Bandung -

Empat kasus produksi dan pengedaran beras yang tidak sesuai standar mutu pada klaim kemasan atau kemasan palsu berhasil diungkap Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jabar dan Polres jajaran.

Dari empat kasus, ada satu kasus menarik dalam kejadian ini, yakni beras Bulog dengan kualitas medium dikemas kembali menjadi beras premium. Kejadian itu, terjadi di Cibinong, Kota Bogor.

Dirreskrimsus Polda Jabar Kombes Pol Wirdhanto Hadicaksono mengatakan, temuan dari Satgas Pangan Polres Bogor pelaku usaha melakukan repacking atau pengemasan kembali beras medium menjadi beras premium.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan ini yang menjadi menarik. Berdasarkan keterangan dari tersangka asal beras repacking tersebut diduga berasal dari beras Bulog dengan standar medium yang direpacking menjadi beras premium dengan beberapa merek," kata Wirdhanto di Mapolda Jabar, Rabu (6/8/2025).

Kemasan yang dibuat pelaku yakni, SLYP Super gambar mawar ukuran kg, SLYP Super gambar ikan lele ukuran 10 kg dan 20 kg, Beras Ramos Bandung ukuran 10 kg, dan 20 Kg, merk 58 ukuran 50 kg, beras merk Girijaya ukuran 50 kg, merk BMW ukuran 50 kg, dan beras merk TM ukuran 50 kg.

ADVERTISEMENT

"Dan di TKP, Polres Bogor telah menemukan beberapa karung Bulog yang telah dipindahkan isinya dan direpacking ke dalam merek-merek beras," tersebut.

Menurut,= Wirdhanto pelaku telah melakukan praktik kejahatan ini sejak empat tahun lalu.

"Praktik ini sudah dilakukan sejak tahun 2021 dan kemudian total omset yang diperoleh oleh tersangka itu sebanyak Rp1,4 miliar," ujarnya.

Wakil Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Jabar Rindo Safutra mengatakan, jika pihaknya sudah dirugikan oleh oknum yang menjual beras medium dengan harga premium.

"Kami dari sisi perusahaan terus terang kami korban karena nama Bulog secara institusi terkait di sini, kami dukung penuh yang dilakukan Polda Kabar, kami akan lakukan evaluasi menyeluruh di internal," kata Rindo.

Rindo belum mengetahui kronologi lengkap dalam kasus ini. Dia sangat menyayangkan kejadian ini bisa terjadi.

"Kami masih akan berkoordinasi dengan pihak Polda, bagaimana ini terjadi dan ini sangat melanggar. Kami dirugikan, dan distribusi seharusnya tidak di repack premium," jelasnya.

Rindo akan berbuat tegas jika ada pihak internal terbukti terlibat dalam kasus ini. "Kami evaluasi jika ada keterlibatan dari internal Bulog," pungkasnya.




(wip/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads