Asmara diduga menjadi motif yang melatarbelakangi pengeroyokan mahasiswa Unisba berinsial H yang dilakukan sejumlah orang belum lama ini. Dalam kasus ini. Unit Reskrim Polsek Bandung Wetan masih melakukan penyelidikan.
Berikut 5 fakta dalam kasus ini:
Polisi Periksa Saksi
Dalam kasus ini, polisi sudah melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi. Hal tersebut dikatakan Kapolsek Bandung Wetan Polrestabes Bandung AKP Bagus Yudo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau sementara sih, udah kita pertemukan kedua belah pihak. Itu juga sudah kita minta kan keterangan baik dari pihak saksi. Hari ini kami juga sudah minta keterangan dari pihak yang terduga sebagai tersangka," kata Bagus dihubungi detikJabar via sambungan telepon, Kamis (31/7).
Motif Asmara
Disinggung terkait motif dalam kejadian ini, Bagus menyebut kasus ini diduga dilatarbelakangi karena asmara.
"Iya motifnya asmara," ujarnya.
Bagus menyebut untuk lokasi pengeroyokan ini terjadi di depan Kampus Unisba, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Senin 28 Juli 2025 dini hari. "Kemarin di Tugu Toga, Jalan Taman Sari," ucapnya.
Otak Kasus Seorang Wanita
Bagus menyebut otak dalam kasus ini diduga seorang wanita dan korban dikeroyok oleh teman-teman wanita tersebut. "Sementara sudah memanggil saksi-saksi di TKP, termasuk yang terduga atas nama A, yang cewek. Sementara baru kami mintakan keterangan," jelasnya.
Disinggung apakah korban dan pelaku sama-sama mahasiswa Unisba, Bagus menyebut masih dalam pendalaman. "Masih didalami," tuturnya.
Kronologi Versi Teman Korban
Kerabat korban, Dinda (22) mengatakan, kejadian ini diduga dilatarbelakangi masalah asmara. Dinda menyebut, lokasi kejadian tidak jauh dari kampus Unisba dan terjadi Senin 28 Juli, dini hari. Menurut Dinda, sebelum dikeroyok, korban diduga diteror terduga pelaku.
"Nah ketemu di Unisba. Itu diteror sampai tengah malam. Pokoknya diselesaikan hari ini kalau mau beres. Nah ditemukan lah sampai di lokasi terus ngobrol dulu sebentar sama si pelaku terus datang lah 15 orang lebih ke lokasi dan nggak ada basa-basi langsung nyiksa si korban," kata Dinda dihubungi wartawan via sambungan telepon, Rabu (30/7).
Menurut Dinda, korban bermasalah dengan teman perempuannya dan teman perempuannya meminta bantuan kepada teman-teman lelakinya untuk mengeroyok korban. Dalam kejadian ini, korban alami banyak luka di tubuhnya.
"Luka di bagian iga, tulang iga, hidung patah, tangan dan kaki," ujarnya.
Korban saat ini masih menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Kota Bandung. "Korban masih di RS, habis menjalani operasi tulang hidung karena kan menusuk si tulangnya tuh, jadi patah lah," ucapnya.
Tanggapan Pihak Unisba
Ketua Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Perguruan Tinggi (PPKPT) Unisba, Ade Mahmud mengatakan, pihaknya melakukan langkah strategis untuk menangani kasus ini.
"Satgas PPKPT Unisba telah melaksanakan tahapan klarifikasi awal dengan memanggil pihak-pihak terkait, yakni terduga pelaku, korban, dan saksi, untuk memberikan keterangan atas dugaan kejadian," kata Mahmud.
"Satgas PPKPT Unisba telah berkoordinasi dan berkomunikasi dengan penyidik Polsek setempat serta melakukan komunikasi dengan orang tua korban dan terduga pelaku guna mendukung proses penanganan perkara secara menyeluruh," tambahnya.
Menurut Mahmud, kejadian ini sudah dilaporkan kepada aparat penegak hukum dan sedang ditangani oleh Polsek setempat, serta telah mendapat penanganan lanjutan dari Satgas PPKPT Unisba. Pihaknya juga telah melaksanakan langkah-langkah sesuai prosedur hukum sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.
"Terdapat sejumlah informasi yang beredar di media sosial yang tidak sesuai dengan fakta, karena tidak didasarkan pada proses pemeriksaan yang objektif. Informasi tersebut bersifat desas-desus (hearsay) yang kemudian dituliskan dan disebarluaskan tanpa melalui proses verifikasi yang sahih dan bertanggung jawab," jelasnya.
"Unisba memastikan bahwa proses penanganan kasus ini masih berlangsung dan dilakukan secara cermat, objektif, dan sesuai dengan ketentuan hukum serta peraturan internal yang berlaku," pungkasnya.
(wip/sud)