Seorang mahasiswa Unisba berinisial H diduga menjadi korban pengeroyokan oleh belasan mahasiswa lain di perguruan tinggi tersebut. Dalam kejadian ini, korban diketahui mengalami banyak luka di sekujur tubuhnya.
Kerabat korban, Dinda (22) mengatakan, kejadian ini diduga dilatarbelakangi masalah asmara. Dinda menyebut, lokasi kejadian tidak jauh dari kampus Unisba dan terjadi Senin 28 Juli, dini hari. Menurut Dinda, sebelum dikeroyok, korban diduga diteror terduga pelaku.
"Nah ketemu di Unisba. Itu diteror sampai tengah malam. Pokoknya diselesaikan hari ini kalau mau beres. Nah ditemukan lah sampai di lokasi terus ngobrol dulu sebentar sama si pelaku terus datang lah 15 orang lebih ke lokasi dan nggak ada basa-basi langsung nyiksa si korban," kata Dinda dihubungi wartawan via sambungan telepon, Rabu (30/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Dinda, korban bermasalah dengan teman perempuannya dan teman perempuannya meminta bantuan kepada teman-teman lelakinya untuk mengeroyok korban. Dalam kejadian ini, korban alami banyak luka di tubuhnya.
"Luka di bagian iga, tulang iga, hidung patah, tangan dan kaki," ujarnya.
Korban saat ini masih menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Kota Bandung. "Korban masih di RS, habis menjalani operasi tulang hidung karena kan menusuk si tulangnya tuh, jadi patah lah," ucapnya.
Kejadian ini sudah dilaporkan ke Polsek Bandung Wetan.
Sementara itu, Kapolsek Bandung Wetan AKP Bagus Yudi mengatakan, jika kejadian ini masih dalam penyelidikan.
"Sudah (laporan diterimanya). Sedang kita tangani," ujarnya.
Tanggapan Unisba Soal Kejadian Pengeroyokan
Ketua Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Perguruan Tinggi (PPKPT) Unisba, Ade Mahmud mengatakan, pihaknya melakukan langkah strategis untuk menangani kasus ini.
"Satgas PPKPT Unisba telah melaksanakan tahapan klarifikasi awal dengan memanggil pihak-pihak terkait, yakni terduga pelaku, korban, dan saksi, untuk memberikan keterangan atas dugaan kejadian," kata Mahmud.
"Satgas PPKPT Unisba telah berkoordinasi dan berkomunikasi dengan penyidik Polsek setempat serta melakukan komunikasi dengan orang tua korban dan terduga pelaku guna mendukung proses penanganan perkara secara menyeluruh," tambahnya.
Menurut Mahmud, kejadian ini sudah dilaporkan kepada aparat penegak hukum dan sedang ditangani oleh Polsek setempat, serta telah mendapat penanganan lanjutan dari Satgas PPKPT Unisba. Pihaknya juga telah melaksanakan langkah-langkah sesuai prosedur hukum sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.
"Terdapat sejumlah informasi yang beredar di media sosial yang tidak sesuai dengan fakta, karena tidak didasarkan pada proses pemeriksaan yang objektif. Informasi tersebut bersifat desas-desus (hearsay) yang kemudian dituliskan dan disebarluaskan tanpa melalui proses verifikasi yang sahih dan bertanggung jawab," jelasnya.
"Unisba memastikan bahwa proses penanganan kasus ini masih berlangsung dan dilakukan secara cermat, objektif, dan sesuai dengan ketentuan hukum serta peraturan internal yang berlaku," pungkasnya.
(wip/yum)