Teriakan Misterius dari Speaker Masjid Saat Samson Tewas Dikeroyok

Teriakan Misterius dari Speaker Masjid Saat Samson Tewas Dikeroyok

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Kamis, 05 Jun 2025 20:26 WIB
Polisi Amankan Bambu Runcing Hingga Besi Beton Dari Lokasi Tewasnya Samson
Lokasi tewasnya preman Samson di Sukabumi. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar)
Sukabumi -

Fakta baru terungkap dari insiden pengeroyokan maut yang menewaskan Suherlan alias Samson di Sukabumi. Salah satunya terkait teriakan misterius dari speaker masjid.

Hal ini terungkap dalam lanjutan sidang kasus pengeroyokan maut yang menewaskan Samson. Dalam sidang pada Kamis (5/6/2025). Suara misterius itu terdengar sebelum warga berkumpul di lokasi kejadian di Kampung Cihurang, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi.

Fakta tersebut diungkap Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri Kabupaten Sukabumi, Fikri Nugraha, saat menanyai para terdakwa satu per satu di hadapan majelis hakim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semua saksi mengaku mendengar suara permintaan tolong dari pengeras suara masjid. Terus, yang di speaker itu siapa?" tanya Fikri kepada para terdakwa. Ia menyebutkan bahwa dalam suara tersebut dikatakan ada yang menjadi korban penusukan.

Salah satu terdakwa menyebut bahwa suara tersebut memang berasal dari arah masjid. Ia menjelaskan, terdapat dua masjid yang lokasinya berdekatan dengan tempat kejadian perkara (TKP).

ADVERTISEMENT

"Lokasi pengeroyokan dekat dengan masjid. Masjid ada dua, satu jaraknya 15 meter, satu lagi sekitar 200 meter. Speaker itu dari masjid yang mana? Kami tidak tahu," ujar salah satu terdakwa di ruang sidang.

Terkait hal itu, detikJabar meminta penjelasan dari Fikri Abdul Azis, kuasa hukum para terdakwa. Menurut Fikri, siapa sosok yang berteriak lewat speaker hingga kini belum terungkap.

"Tadi belum terang siapa orangnya. Yang jelas, itu (suara) perempuan. Jadi, ketika masyarakat berkumpul, itu karena ada suara dari pengeras suara, yang kemudian menjadi trigger atau pemicu sehingga warga spontan datang ke lokasi," jelas Fikri.

Ia menambahkan bahwa hal ini menjadi salah satu poin yang meringankan bagi kliennya, karena menunjukkan bahwa tindakan pengeroyokan terjadi secara spontan, bukan direncanakan.

"Jadi bukan direncanakan atau apa. Artinya, ketika mendengar teriakan, warga berkumpul. Tidak ada perencanaan dalam peristiwa tersebut," pungkasnya.




(sya/dir)


Hide Ads