Operasi Berantas Premanisme, Polda Jabar Amankan 504 Orang

Wisma Putra - detikJabar
Senin, 12 Mei 2025 13:00 WIB
Ilustrasi (Foto: Rifkianto Nugroho)
Bandung -

Kasus premanisme di Jawa Barat sudah sangat meresahkan. Sejak digelar Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) II yang dilakukan Polda Jabar dan Polres jajaran di Polda Jabar, 504 orang berhasil diamankan pihak kepolisian.

Seperti yang dilakukan Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar, penanganan kasus premanisme dalam Operasi Pekat II Lodaya 2025 yang digelar dari tanggal 1-10 Mei, mencatat hasil yang signifikan.

"Dari 177 kasus, 504 orang berhasil kita amankan," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan.

Hendra mengungkapkan, dari 177 kaus hasil yang dicapai selama Ops Pekat Lodaya 2025 terdiri dari 44 ungkap Target Operasi (TO) dan 133 ungkap Non Target Operasi (Non TO).

"Dengan barang bukti sajam sebanyak 45 buah, airsoftgun sebanyak 1 buah, kendaraan Roda 2 (R2) sebanyak 98 kendaraan, kendaraan Roda 4 (R4) sebanyak 5 kendaraan, Handphone (HP) 8 buah, Dokumen sebanyak 49 buah, pakaian 31 dan ID 2," ungkapnya.

Sekedar diketahui, operasi ini dilaksanakan berdasarkan Rencana Operasi Nomor: R/Renops/12/IV/Ops.1.3/2025 dan Surat Perintah Kapolda Jabar Nomor: Sprin/1102/IV/OPS.1.3./2025 tertanggal 29 April 2025. Pelibatan personel terdiri dari Satgas Preemtif, Preventif, Gakkum, dan Bantuan di tingkat Polda serta seluruh jajaran Polres di wilayah hukum Polda Jabar.

Hendra menerangkan, Operasi Pekat II Lodaya 2025 ini merupakan bentuk komitmen dalam menjaga ketertiban dan kenyamanan masyarakat di wilayah Jawa Barat.

Dalam operasi yang berlangsung hingga hari terakhir tanggal 10 Mei 2025, Polda Jabar bersama seluruh Polres jajaran berhasil mengungkap kasus menonjol selama giat Ops Premanisme diantaranya 1 kasus penganiayaan oleh Ormas Gibas yang ditangani Polres Tasikmalaya, 1 Kasus penganiayaan oleh Ormas Gibas ditangani Polres Cimahi serta perampasan mobil oleh Debt Collector Indomobil.

"Hasil ini mencerminkan kerja keras seluruh personel yang turun langsung ke masyarakat untuk memberantas penyakit masyarakat, terutama premanisme yang kerap meresahkan warga. Kami akan terus konsisten melakukan penegakan hukum secara tegas, terukur, dan humanis untuk memastikan situasi kamtibmas yang aman dan kondusif." jelasnya.

Meski Operasi Pekat II Lodaya 2025 berakhir pada 10 Mei lalu, penegakan terhadap kasus kejahatan dan premanisme terus dilakukan

"Polda Jabar akan terus mengintensifkan kegiatan penindakan dan pencegahan penyakit masyarakat secara berkelanjutan demi terciptanya suasana yang aman dan kondusif di seluruh wilayah Jawa Barat," tuturnya.

Menurut Hendra, Kapolda Jabar Irjen Pol Rudi Setiawan telah memerintahkan jajarannya untuk terus menerus melakukan penindakan dan penertiban terhadap Premanisme.

"Pembinaan dan solusi lahan pekerjaan dan masalah sosial budaya preman terus dibicarakan dengan Gubernur Jabar dan Kepala Daerah baik Kota maupun Kabupaten se Jawa Barat." pungkasnya.



Simak Video "Video: Polisi Tangkap 6 Tersangka Baru Kasus Penjualan Bayi ke Singapura"

(wip/dir)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork