Priguna Anugerah P alias PAP, oknum Residen Anestesi dari Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK Unpad) itu diduga melakukan pelecehan seksual terhadap anak pasien berinisial FH (21).
Pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka dan sudah ditahan di Ditreskrimsus Polda Jabar. Selain itu, pelaku juga masih dilakukan pemeriksaan, salah satunya pemeriksaan psikologis.
Dirkrimum Polda Jabar Kombes Pol Surawan mengatakan, dari pemeriksaan sementara pelaku diduga memiliki kelainan seksual.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari pemeriksaan beberapa hari ini pelaku mengalami kelainan seksual," katanya kepada awak media, Rabu (9/5/2025).
Untuk memastikan hal tersebut, pihaknya juga akan melakukan pemeriksaan forensik.
"Hasil pemeriksaan ini akan diperkuat dari ahli psikologi dan forensik, sehingga menguatkan adanya perilaku kelainan seksual," tuturnya.
Dalam kejadian ini, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan mengatakan, tersangka meminta korban untuk diambil darah dan membawa korban dari ruang IGD ke gedung MCHC lantai 7 RSHS Bandung pada Tanggal 18 Maret 2025 pada pukul 01.00 WIB.
Setelah sampai di Gedung MCHC tersangka meminta korban untuk mengganti pakaian dengan baju operasi warna hijau, lalu diminta untuk melepas baju dan celananya. Pada saat itu tersangka memasukan jarum ke bagian tangan kiri dan kanan korban kurang lebih 15 kali.
"Kemudian tersangka menghubungkan jarum tersebut ke selang infus, setelah itu tersangka menyuntikan cairan bening ke selang infus tersebut dan beberapa menit kemudian korban merasakan pusing lalu tidak sadarkan diri," ungkapnya.
"Setelah sadar korban Diminta untuk mengganti pakaian kembali. Setelah kembali ke ruang IGD korban baru sadah sadar bahwa pada saat itu sudah pukul 04.00 WIB," tambahnya.
Menyadari ada hal janggal yang dialami korban, korban pun menceritakan kejadian ini kepada ibunya. "Lalu korban bercerita kepada ibunya bahwa tersangka mengambil darah dengan 15 kali percobaan dan memasukan cairan bening kedalam infus yang membuat korban tidak sadarkan diri dan kemudian saat korban buang air kecil, korban merasakan perih di bagian tertentu," pungkasnya.
(wip/yum)