Satgas Antipreman Selidiki Video Viral Aksi Palak Travel di Sukabumi

Satgas Antipreman Selidiki Video Viral Aksi Palak Travel di Sukabumi

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Minggu, 30 Mar 2025 13:45 WIB
Aksi pemalakan di Sukabumi.
Aksi pemalakan di Sukabumi. Foto: Istimewa
Sukabumi -

Dua video yang memperlihatkan aksi sejumlah pria yang disebut sebagai oknum sopir angkot menghadang dan meminta uang kepada sopir minibus yang dicurigai sebagai travel gelap di Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, viral di media sosial.

Aksi tersebut menuai kecaman warganet karena dinilai sebagai pemalakan yang dilakukan secara terbuka di jalan raya. Dalam video pertama, para pria yang disebut sebagai sopir angkot tampak mengelilingi mobil minibus yang dihentikan di pinggir jalan.

Mereka berbicara langsung kepada sopir tangan mereka menempel di kaca mobil. Video kedua yang direkam dari dalam mobil memperlihatkan suasana yang sama. Salah satu pria terdengar jelas meminta uang kepada sopir, menyebut sejumlah nilai uang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menanggapi viralnya video ini, Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Premanisme Kabupaten Sukabumi yang baru saja dibentuk langsung bergerak melakukan penyelidikan. Satgas yang dikomandoi oleh Kasat Reskrim Polres Sukabumi, Iptu Hartono, mendorong tim Resmob untuk mengusut kasus ini.

"Team Resmob sudah didorong, sudah mulai bergerak, meski kemarin sempat disentuh secara persuasif oleh Polsek, tapi kita tetap melakukan penyelidikan," kata Iptu Hartono singkat saat dikonfirmasi detikJabar, Minggu (30/3/2025).

ADVERTISEMENT

Satgas Pemberantasan Premanisme sendiri merupakan satuan yang dibentuk belum lama ini untuk menekan aksi-aksi premanisme yang meresahkan masyarakat di wilayah Kabupaten Sukabumi.

Dugaan pemalakan yang terekam dalam video viral tersebut kini menjadi salah satu atensi awal dari satuan khusus ini.

Unggahan video ini pun terus menjadi perbincangan warganet. Sejumlah netizen mengecam keras tindakan yang dinilai meresahkan sopir dan pengguna jalan lainnya. Hingga saat ini, proses penyelidikan oleh Satgas Pemberantasan Premanisme masih berlangsung.

"Untuk videonya yang viral sudah kita peroleh, mohon bersabar," lanjut Hartono.

Rp 20 Ribu

Dalam rekaman, salah satu pria mengaku merasa dirugikan akibat keberadaan travel gelap yang disebut menggerus pendapatan sopir angkot, terutama menjelang Lebaran.

"Jelas merasa dirugikan sebagai sopir angkutan umum. Soalnya penumpang yang sebelumnya lonjakan penumpang setiap hari menjelang lebaran, seep ku anu kieu sadayana penumpang teh (habis oleh kendaraan seperti ini penumpang)," ujar salah seorang pria, seperti dilihat detikJabar, Minggu (30/3/2025).

Mereka kemudian meminta sopir travel untuk memberikan sejumlah uang agar diperbolehkan melintas. "Saya minta pengertiannya, perkepala ambilnya, semua juga sama," ucap salah satu oknum sopir angkot.

Sopir travel yang terlihat bingung bertanya apakah penumpangnya harus diturunkan. "Diturunkan di sini atau bagaimana?" tanya sopir. Salah satu dari kelompok itu langsung menimpali. "Mau diturunin silakan, kalau Akang mau membayar, silakan. Kalau enggak sanggup, enggak mau bayar, penumpang diturunin, silakan terserah," timpalnya.

Sopir travel kemudian bertanya besaran uang yang diminta. "Berapa?" tanyanya.

"Rp 20 per kepala, semua sama. Dijamin aman," jawab salah satu pria.

Sopir kembali memastikan, "Dijamin aman?"

"Aman, semuanya juga kami yang punya jalur," jawabnya.

Percakapan dalam video tersebut kemudian berlanjut kepada cara permintaan uang yang lebih praktis.

Sebelumnya Satgas Pemberantasan Premanisme Kabupaten Sukabumi langsung bergerak begitu medapat informasi soal dugaan aksi premanisme tersebut.

Satgas yang baru dibentuk ini dipimpin oleh Kasat Reskrim Polres Sukabumi, Iptu Hartono. Ia memastikan Tim Resmob sudah mulai melakukan penyelidikan.

"Team Resmob sudah didorong, sudah mulai bergerak, meski kemarin sempat disentuh secara persuasif oleh Polsek, tapi kita tetap melakukan penyelidikan," kata Hartono singkat kepada detikJabar, Minggu (30/3/2025).

(sya/sud)


Hide Ads