Polisi merazia puluhan preman yang meresahkan masyarakat di kawasan perkotaan Garut. Salah satunya, adalah Dede Ruhyat, kakek bertato yang kedapatan mabuk dan mengacau.
Dede diamankan polisi pada Senin, (10/3/2025) sore ini. Ceritanya, Dede kedapatan mengacau di kawasan Jalan Merdeka, Tarogong Kidul.
"Yang bersangkutan didapati sedang mengacau sembari memaksa menjual air mineral ke sopir angkot," kata Kapolres Garut AKBP M. Fajar Gemilang, kepada detikJabar, di Mako Polres Garut, Senin sore.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat diamankan, personel Sat Samapta Polres Garut, Dede sempat berontak. Usut punya usut, lelaki berumur 58 tahun itu ternyata sedang dalam pengaruh minuman keras.
"Pengakuannya meminum alkohol murni 70 persen dicampur minuman berenergi," katanya.
Dede tampak tertunduk lesu kala digiring menggunakan mobil angkutan Dalmas Polri ke Mako Polres Garut. Hal ini tak mengherankan, mengingat, Dede adalah pria yang paling tua di antara seluruh preman yang diamankan.
Kedatangan Dede saat itu, membetot perhatian Kapolres Fajar, hingga Fajar mendekat dan menanyainya.
"Bapak shaum teu? (Bapak puasa tidak)," ucap Fajar.
Mendengar hal tersebut, Dede hanya tersipu malu, sambil menggelengkan kepala. Hal tersebut sontak menghadirkan gelak tawa bagi para preman maupun polisi lain yang ada di sana.
"Naha teu puasa? Rek iraha deui puasana atuh tos sepuh kieu (Kenapa tidak puasa, mau kapan lagi puasanya, sudah tua seperti ini)," ungkap Fajar.
"Iya pak, saya taubat," celetuk Dede sambil terus menutup wajahnya.
Menurut Fajar, razia preman ini dilakukan untuk menjaga keamanan dan ketertiban di tengah-tengah masyarakat selama bulan Ramadan.
"Masyarakat resah karena aksi mereka. Ada yang memalak, sampai ada yang jual barang paksa. Kami ingin masyarakat nyaman," katanya.
Di momen Senin sore ini, polisi juga terjun ke jalan untuk mengamankan jalannya ngabuburit masyarakat. Di sela-sela kegiatan, Fajar dan jajaran berbagi nasi kotak kepada para pengguna jalan.
(yum/yum)