Akhir Teror Preman Samson di Sukabumi

Round-Up

Akhir Teror Preman Samson di Sukabumi

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Sabtu, 22 Feb 2025 10:30 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi. (Foto: Dok.Detikcom)
Sukabumi -

Teror yang selama ini menghantui warga Kampung Cihurang, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, akhirnya berujung tragis. Suherlan alias Elan alias Samson (33), pria yang dikenal bertubuh kekar dan sering membuat onar, tewas mengenaskan setelah dikeroyok massa pada Jumat (21/2/2025) sore.

Informasi diperoleh detikJabar insiden berdarah itu terjadi sekitar pukul 16.30 WIB. Menurut warga yang enggan disebut namanya, Samson terlihat berkeliaran dengan golok di tangannya. Tatapannya kosong namun tajam seolah menantang siapa saja yang berani mendekat.

"Saya lihat dia jalan muter-muter sambil bawa golok. Orang-orang yang berpapasan langsung menjauh, takut dia ngamuk," ujar warga tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak lama kemudian, seorang pemuda menegurnya. Alih-alih mereda, Samson justru mengacungkan senjata dan menantang duel. "Sempat ditegur, tapi dia malah bilang sudah diam lain (bukan) urusan," sambung warga.

Peristiwa itu menjadi pemantik emosi warga yang sudah lama memendam ketakutan. Entah bagaimana, dalam hitungan menit, puluhan orang berdatangan dari berbagai penjuru membawa balok kayu, bambu runcing, besi beton, bahkan batu.

ADVERTISEMENT

Tanah yang awalnya kering berubah menjadi merah, bercampur darah yang mengalir dari tubuh Samson. Teriakan membahana di sekitar lokasi, sementara beberapa warga mencoba menghentikan amukan massa. Namun, situasi sudah di luar kendali. Ketika petugas kepolisian tiba, Samson sudah tergeletak tak bernyawa.

Barang Bukti dan Jejak Kekerasan

Polisi yang melakukan olah TKP menemukan berbagai benda yang digunakan dalam pengeroyokan. Bambu runcing, balok kayu, besi beton, hingga batu diamankan sebagai barang bukti. Beberapa di antaranya pecah dengan noda darah yang masih terlihat jelas.

Bawa yang ada noda darah, semuanya saja masukkan ke kantong," kata salah seorang petugas kepolisian kepada rekannya di lokasi kejadian.

Pantauan di lokasi menunjukkan percikan darah yang tak hanya membekas di tanah, tetapi juga mengenai tembok rumah warga sekitar. Selain itu, petugas turut mengamankan sandal hitam dan kain sarung yang tertinggal di lokasi kejadian.

Warga Serbu Polres Sukabumi, Khawatir Saksi Tak Pulang

Malam harinya, puluhan warga Kampung Cihurang mendatangi Polres Sukabumi. Mereka datang dengan sepeda motor, mobil bak terbuka, dan mobil pribadi.

Sejumlah emak-emak berteriak di depan kantor polisi, khawatir terhadap warga yang sebelumnya masuk ke dalam Polres untuk diperiksa sebagai saksi.

"Kami tidak mau pulang sebelum warga yang masuk tadi pulang bersama kami," ujar salah seorang emak-emak dengan nada lantang.

Di tengah kerumunan, warga tampak kompak menolak memberikan keterangan kepada wartawan. "Tidak, tidak ada keterangan-keterangan! Jangan ada yang memberikan keterangan ke wartawan!" seru seorang emak-emak.

Hingga saat ini kepolisian masih menangani insiden kekerasan ini, sejumlah warga dimintai keterangan di Gedung Satreskrim Polres Sukabumi.




(sya/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads