Warga Kampung Kademangan, Desa Kademangan, Kecamatan Mande, Cianjur ternyata sempat menegur belasan orang yang menjadi korban 'minuman setan'. Namun teguran agar tidak berkumpul dan minum alkohol 96 persen yang dicampur minuman perasa tersebut malah nyaris berbuah keributan.
Hambali (52), salah seorang warga, mengungkapkan pada Kamis (6/2/2025) sore, para korban sudah terlihat berkumpul dan menenggak alkohol murni yang dioplos dengan minuman perasa.
Bahkan, aktivitas minum-minum tersebut berlanjut hingga Jumat (7/2/2025) dini hari. Warga yang merasa terganggu dengan aktivitas belasan orang itu pun berusaha menegur mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak hanya minum dan berkumpul, mereka juga teriak-teriak sehingga mengganggu warga yang beristirahat," kata dia, Senin (10/2/2025).
Menurutnya dia dan beberapa warga sempat berusaha menegur agar mereka membubarkan diri. Tapi teguran tersebut malah direspon tidak baik.
"Sempat ditegur, tapi malah emosi. Bahkan hampir terjadi keributan. Daripada berujung bentrok, warga memilih untuk pergi," kata dia.
Bahkan, dia mengungkapkan jika aktivitas tersebut bukan terjadi satu kali, tetapi sudah sering. "Iya sering kumpul dan minum-minum yang seperti itu. Jadi warga juga sudah resah dengan aktivitas mereka," kata dia.
Menurut dia, pasca kejadian tewasnya 9 orang warga akibat 'minuman setan' tersebut, warga tidak akan mentoleransi aktivitas tersebut.
"Kami akan bubarkan kalau ada yang minum-minum seperti itu. Karena khawatir ada korban jiwa lagi," kata dia.
Di sisi lain, Bupati Cianjur Herman Suherman mengaku prihatin dengan kejadian 12 orang yang menjadi korban oplosan.
Dia juga berharap peristiwa tersebut menjadi pembelajaran bagi semua pihak. Upaya pemerintah dan aparat untuk memberantas minuman keras diharapkan tidak diabaikan.
"Kami turut berduka dan diharapkan ini kejadian terakhir. Kami lakukan razia rutin untuk mencegah hal seperti ini. Jangan juga karena sudah tidak ada peredaran oplosan malah jadi membeli alkohol murni di toko online. Lebih baik hindari hal yang dapat merusak tubuh," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah warga Desa Kademangan, Kecamatan Mande, Cianjur keracunan usai menenggak alkohol murni dengan kadar 96 persen yang dicampur dengan minuman perasa Jumat (7/2/2025) malam. Akibatnya beberapa korban tewas dan korban lainnya dirawat intensif.
Informasi yang dihimpun, awalnya warga bernama Rudi membeli alkohol murni dari toko online sebanyak lima liter pada Senin (3/2/2025).
Setelah itu, paket berisi alkohol murni yang ditujukan untuk membersihkan luka luar itu tiba di rumahnya pada Kamis (6/2/2025) siang.
Rudi pun mengajak teman-temannya berpesta menenggak alkohol murni yang dicampur dengan minuman perasa agar dapat mabuk dengan harga terjangkau.
(yum/yum)