Seorang pria pengangguran bernama Junaedi (35) harus mengenakan baju tahanan. Mantan pegawai PG Rajawali tersebut kedapatan mencuri besi di bekas tempat kerjanya.
Aksi pencurian yang dilakukan Junaedi (35) di PG Rajawali II Unit PSA Palimanan, Kabupaten Cirebon itu dilakukan dengan cara yang nekat. Dia masuk ke area pabrik melalui tembok samping, menyusup ke lorong bawah tanah dan mencungkil besi menggunakan alat seadanya.
Kapolresta Cirebon Kombes Pol Sumarni menjelaskan bahwa pelaku merupakan mantan karyawan di pabrik tersebut. Sehingga ia mengetahui dengan pasti lokasi-lokasi yang bisa dimasuki tanpa terdeteksi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pelaku masuk melalui tembok samping, lalu menuju area ketelan pembakaran. Setelah itu, dia masuk ke lorong bawah tanah dan mengambil besi genteng-gentengan dengan cara mencungkil menggunakan besi pedangan yang sudah dilas sebelumnya," ungkap Sumarni di Mapolresta Cirebon, Jumat (7/2/2025).
Junaedi kemudian membawa besi curian itu dengan tangannya sendiri dan keluar melalui jalur yang sama saat masuk. Barang hasil curiannya, yakni delapan buah besi genteng-gentengan dan dua bilah besi pedangan, ia jual kepada seorang tukang rongsok keliling di sekitar pertigaan Rumah Sakit Sumber Waras, Desa Ciwarigin, Kecamatan Ciwarigin, Kabupaten Cirebon.
"Hasil yang diperoleh dari aksi nekatnya jauh dari perkiraan. Junaedi hanya mendapatkan Rp 632.000 dari penjualan barang curian tersebut. Uang itu kemudian digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan sebagian lagi untuk membayar utang," terangnya.
Ia melanjutkan, pihak PG Rajawali II Unit PSA Palimanan akhirnya mengetahui kejadian tersebut dan mengalami kerugian yang ditaksir mencapai Rp 10,2 juta.
"Mereka kemudian melaporkan kasus ini ke Polsek Klangenan, yang langsung menindaklanjuti laporan dengan melakukan penyelidikan," tuturnya.
Berdasarkan bukti yang ada, Junaedi akhirnya ditangkap dan dijerat dengan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan.
"Yang bersangkutan (pelaku) terancam hukuman penjara maksimal empat tahun," pungkasnya.
Sementara itu, Junaedi mengaku nekat melakukan pencurian karena terjepit oleh faktor ekonomi. "Karena kepepet buat nutup hutang, soalnya saya enggak kerja juga," ucapnya.
Ia juga mengaku menyesali atas perbuatannya karena harus meninggalkan istri dan anak-anaknya. "Kapok banget, kasihan sama istri dan anak gara-gara perbuatan saya," pungkasnya.
(dir/dir)