Sebuah video berdurasi singkat memperlihatkan sekelompok remaja duduk bersila, tertunduk, sementara seorang polisi berdiri di tengah, berbicara dengan nada tegas. Video ini memicu kehebohan di media sosial dengan noktah bumbu terjadi perekrutan geng motor di Jampang Tengah. Seperti apa faktanya?
Narasi dalam unggahan video itu menyebutkan bahwa kejadian tersebut terkait dengan perekrutan geng motor di Panumangan, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi.
"Hati-hati bagi orang tua yang memiliki anak. Kejadian tadi sore, ada perekrutan anggota geng motor di Panumangan, Kecamatan Jampang Tengah. Mereka yang direkrut mayoritas masih anak-anak sekolah," demikian bunyi narasi dalam unggahan yang beredar dalam bahasa Sunda yang diterjemahkan detikJabar, Senin (3/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam video itu, beberapa remaja terlihat duduk bersila dengan wajah tertunduk, sementara seorang polisi berdiri di tengah lingkaran mereka. Suaranya terdengar tegas, menanyakan afiliasi mereka dengan kelompok motor tertentu.
"Kalian benar mau masuk (menyebut salah satu kelompok motor), saya tanya pusatnya di mana. Ada yang tahu? Kalian (tidak jelas) mau ikut-ikutan, ketua umumnya siapa?" ujar polisi dalam video tersebut.
Namun, ketika dikonfirmasi, Kapolsek Jampang Tengah AKP Gatot Sukoco membantah bahwa peristiwa itu terkait dengan perekrutan geng motor.
"Enggak, itu hanya imbauan Kamtibmas. Babinsa ada yang nongkrong, jadi didatangi begitu. Enggak ada yang begini-begini, enggak ada, itu Babinmas sendiri itu mah," kata Gatot kepada detikJabar melalui sambungan telepon.
Ia menegaskan petugas hanya memberikan imbauan kepada para remaja yang sedang nongkrong di lokasi. "(Ada yang nongkrong) disamperin, karena Bhabinnya (tugas) di desa disampaikan lalu bubar. Enggak ada Jampang Tengah enggak ada kayak begitu," ujarnya.
Meski begitu, video tersebut sudah ramai diperbincangkan di media sosial dan aplikasi perpesanan. Isu yang beredar menyebut bahwa ada pihak dari luar kota yang sengaja datang untuk merekrut anggota geng motor di wilayah Jampang Tengah.
Viralnya video disertai narasi tersebut menunjukkan betapa kuatnya pengaruh media sosial dalam membentuk opini publik, bahkan sebelum kebenaran sebuah informasi dikonfirmasi. Dalam banyak kasus, kepanikan di media sosial kerap memicu keresahan di masyarakat. Namun aparat kepolisian memastikan bahwa tidak ada perekrutan geng motor di lokasi tersebut.
(sya/orb)