Di balik keluguannya, dua wanita berinisial A (21) dan T (16) menyimpan sisi mengerikan. Keduanya jadi aktor utama di balik kematian tragis Toikin (22) pria disabilitas asal Subang.
A dan T melakukan pembunuhan terhadap Toikin dilatarbelakangi cinta segitiga. Insiden berdarah itu terjadi pada 26 Januari 2025 di Jalan Pertamina, Kabupaten Subang.
A dan T tanpa ampun menghujam pisau dapur ke tubuh korban hingga membuat korban mengalami 27 luka tusukan. Usai menusuk, kedua pelaku meninggalkan korban dengan kondisi sekarat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun tak sampai di situ. Kedua pelaku justru kembali lagi dan menusuk korban lagi hingga benar-benar tak bernyawa.
"Ketika sudah menusukkan tersebut, pelaku A dan anak T kembali ke rumah. Namun di tengah jalan, mereka berdua memastikan kondisi korban sehingga kembali lagi ke lokasi semula. Saat itu ditemukan korban dalam kondisi sekarat, kemudian menusukkan kembali," ujar Kapolres Subang AKBP Ariek Indra Sentanu di Mapolres Subang, Jumat (31/1/2025).
![]() |
Sementara itu Kasat Reskrim Polres Subang AKP Gilang Indra Friyana menjelaskan usai menikam korban pelaku sempat mencuci tangannya yang penuh darah korban di sebuah musala yang terdapat makam dan sumur yang menjadi lokasi pembuangan pisau yang digunakan pelaku menusuk korban.
"Jadi sudah kembali ke TKP untuk memastikan, pelaku kemudian mencuci tangan di sumur sekitar musala dan di sampingnya ada makam. Jaraknya sekitar dua kilometer dari titik TKP," ujar Gilang.
Gilang menambahkan, pelaku membuang pisau yang menjadi barang bukti itu ke dalam sumur. Kemudian jaket di lokasi berbeda menuju arah rumah pelaku. Namun hingga saat ini, telepon genggam pelaku masih dalam pencarian.
"HP korban dibuang oleh pelaku di sekitar ke TKP, katanya ke areal pesawahan, kita masih mencari HP korban, sampai saat ini belum ditemukan. Untuk pisau pelaku buang ke dalam sumur sudah kita temukan, jaket dibuang di jalan arah pulang ke rumah" katanya.
Beraktivitas Normal
Gilang juga menuturkan usai melakukan penusukan tersebut, kedua pelaku beraktivitas normal bak tak terjadi apa-apa.
"Usai melakukan penusukan, pelaku beraktivitas normal tidak ada rasa ketakutan atau kecurigaan yang dilihat oleh keluarga masing-masing pelaku. Bahkan pelaku pergi main ke salah satu rumah pelaku," ujar Gilang.
Gilang menjelaskan, usai melakukan serangkaian penyidikan dan penyelidikan dan mengarah ke kedua pelaku ini, kemudian pelaku di tangkap di rumah T di Dusun mekarjati Rt. 034/008 Desa Pusakajaya Kecataman Pusakajaya Kabupaten Subang setelah 3 hari pelarian atau pada Rabu (29/1).
![]() |
Penangkapan dilakukan Unit Resmob Polres Subang, Unit IV PPA Satreskrim Polres Subang dibantu Resmob Polda Jabar dan Unit Reskrim Polsek Pusakanagara.
"Pelaku tidak kabur, mereka ditangkap di rumah salah satu pelaku. Kemudian ketika orang tua para pelaku di panggil baru mengetahui dan kaget tidak mengetahui anaknya melakukan ini (pembunuhan)," katanya.
Sebelumnya diberitakan, warga Dusun Cemara, Desa Kalentambo, Kecamatan Pusakanagara, Kabupaten Subang, dikejutkan dengan penemuan mayat pria penuh luka tusuk di pematang sawah dekat Jalan Pertamina. Peristiwa ini terjadi pada Sabtu (25/1/2025) sekitar pukul 22.00 WIB dan langsung dilaporkan kepada pihak kepolisian.
Korban diketahui bernama Toikin (22), warga Desa Kebon Danas, Kecamatan Pusakanagara, Subang. Berdasarkan informasi dari keluarga, Toikin merupakan disabilitas sejak lahir akibat kondisi medis tertentu.
(dir/dir)