Tawuran antarpelajar kembali terjadi di Kabupaten Sukabumi. Kali ini tawuran melibatkan pelajar dan alumni dari tiga sekolah di Jalan Raya Rambay, Kampung Tagog Bayur, Desa Rambay, Kecamatan Tegalbuleud. Berikut fakta-faktanya:
1. Terjadi Dini Hari
Informasi dihimpun detikJabar, bentrokan tersebut terjadi di Jalan Raya Rambay, Kampung Tagog Bayur, Desa Rambay, Kecamatan Tegalbuleud pada Sabtu (11/1) dini hari.
"Tawuran melibatkan pelajar dan alumni dari tiga sekolah, yakni SMK Sagaranten, SMK Tegalbuleud dan SMK Agrabinta dari wilayah Kabupaten Cianjur. SMK Tegalbuleud berkoalisi dengan SMK Agrabinta," kata Kapolsek Tegalbuleud, Iptu Azhar Sunandar, Senin (13/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
2. Janjian di Jembatan
Azhar mengungkap, para pelajar dari SMK Sagaranten diketahui melakukan perjalanan menuju wilayah Tegalbuleud menggunakan motor.
"Dari pengakuan salah satu korban, kelompok mereka berangkat dari Sagaranten menuju Tegalbuleud menggunakan tujuh sepeda motor pada Jumat (10/1) malam. Sesampainya di Jembatan Cibeureum, lokasi yang disebut sebagai titik pertemuan, mereka tidak menemukan lawan dan memutuskan melanjutkan perjalanan," ujar Azhar.
3. Tiga Orang Terluka
Sekitar pukul 01.00 WIB di hari Sabtu (11/1), rombongan dari SMK Sagaranten akhirnya bertemu dengan kelompok SMK Tegalbuleud dan SMK Agrabinta di Kampung Tagog Bayur. Bentrokan pun pecah hanya dalam waktu dua menit. Kedua pihak menggunakan senjata tajam seperti celurit yang mereka bawa.
Tiga orang terluka akibat bentrokan dengan senjata tajam tersebut, mereka disebut berasal dari pihak SMK Sagaranten, masing-masing AD (26) mengalami luka robek pada bahu kanan sebanyak 22 jahitan serta luka ringan pada lutut lalu MRR (17) mengalami luka robek di betis kanan sebanyak 20 jahitan dan dua jahitan di tangan kanan dan MAR (19) mengalami luka di pangkal paha sebanyak tiga jahitan, luka lecet di kening, dan memar di punggung.
4. Dendam Turun-Temurun
Azhar Sunandar mengungkap penyelidikan awal, tawuran ini diduga dipicu dendam lama antara pelajar dan alumni sekolah yang terus berlanjut dari generasi ke generasi.
"Dugaan sementara bahwa kejadian tersebut dipicu dari dendam lama antar pelajar sekolah dan alumni sekolah yg masih turun temurun terutama dipicu kembali dari media sosial," jelas Azhar.
5. Pelaku Diburu
Azhar memastikan pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kejadian tersebut, pihaknya juga memburu para pelaku di balik kejadian itu.
"Sementara kami amankan barang bukti senjata tajam berupa dua buah senjata tajam dan satu sarung celurit dari lokasi kejadian, kami masih memburu pelakunya" pungkas Azhar.
(bba/iqk)