Tragedi maut terjadi di Jalan Suroso, Cianjur, pada Rabu (8/1) malam. Seorang pemuda bernama HZM (15) tewas setelah menabrak trotoar akibat dikejar-kejar oleh sekelompok pemotor yang membawa senjata tajam.
Dua orang lainnya, Sultan (17) dan Gia, mengalami luka-luka. Menghebohkan, peristiwa ini ternyata bermula dari niat para pemotor untuk membuat konten media sosial.
Kronologi kejadian bermula sekitar pukul 22.50 WIB, ketika Sultan bersama dua temannya, Gia dan HZM, berboncengan tiga dengan sepeda motor dari arah Jalan Hasyim Ashari menuju Jalan Suroso. Tiba-tiba, mereka dikejar oleh tiga pemotor yang membawa senjata tajam dan mengancam mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya dari arah bawah (Jalan Hasyim Ashari), mau pulang ke Gang Harapan lewat ke Jalan Suroso. Tiba-tiba dikejar tiga motor, mereka bawa senjata tajam. Saya berboncengan dengan teman saya namanya Gia dan satu orang lagi yang baru saya kenal, kami langsung kabur," cerita Sultan, Selasa (9/1/2025).
Namun, kejar-kejaran itu berakhir tragis. Sesampainya di Jalan Suroso, sepeda motor yang dikendarai korban oleng setelah terpepet oleh salah satu pemotor, hingga akhirnya menabrak pembatas jalan dan trotoar. HZM yang mengendarai motor terpelanting, sementara dua temannya, Sultan dan Gia, mengalami luka-luka akibat terjatuh. Salah satu dari mereka, Gia, bahkan sempat terkena sabetan senjata tajam.
"Saya kena di bagian kaki, teman saya Gia kena di bagian punggung, kalau yang satu lagi tidak tahu kena bacok juga atau tidak," kata Sultan.
Saksi mata, Ujang (35), mengaku melihat dua motor melintas dengan kecepatan tinggi sambil membawa senjata tajam.
"Saya hanya mendengar ada sepeda motor membentur pembatas jalan. Di saat bersamaan, dua motor melintas dengan kecepatan tinggi. Mereka boncengan dengan membawa senjata tajam. Saat melihat ke arah Toko Lili, ada yang sudah tersungkur tiga orang," kata Ujang.
Polisi yang turun ke lokasi menemukan senjata tajam di sekitar tempat kejadian. Kapolsek Cianjur, Kompol Cahyadi, mengatakan kala itu korban meninggal sudah dibawa ke kamar jenazah.
"Ada satu orang yang meninggal, identitasnya belum diketahui. Sudah dibawa ke kamar jenazah rumah sakit," kata dia.
Cahyadi mengatakan polisi masih melakukan penyelidikan terkait apakah terdapat unsur pidana atau murni kecelakaan tunggal dalam kejadian nahas tersebut. Namun, dia juga mengungkapkan jika di lokasi kejadian ditemukan senjata tajam.
"Kita masih periksa saksi-saksi, termasuk dua pemotor yang selamat. Informasi dari saksi, mereka kejar-kejaran dua motor. Keterangannya, yang mengejar itu ialah pemotor yang ditemukan meninggal di pagar trotoar. Tapi untuk memastikan, kita lakukan penyelidikan lebih lanjut, termasuk apakah ada unsur pidana sebelum kejadian atau kematiannya karena kecelakaan saat kejar-kejaran," kata dia.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Cianjur AKP Tono Listianto mengatakan, dari hasil pemeriksaan luar tubuh tidak ditemukan luka bekas sabetan senjata tajam pada tubuh korban.
"Tidak ada luka bacok, dugaan sementara kematiannya akibat kecelakaan tunggal, menabrak trotoar," kata dia.
Namun, berdasarkan rekaman CCTV, para pelaku yang berjumlah enam orang dan mengendarai tiga sepeda motor, sengaja mengejar dan memepet sepeda motor korban. Aksi tersebut membuat HZM dan temannya terjatuh dan menabrak trotoar.
"Dari rekaman CCTV terlihat korban yang berboncengan tiga dikejar dan dipepet oleh para pelaku," jelas AKP Tono.
Seiring berjalannya penyelidikan, fakta baru kasus kejar-kejaran berujung maut di Jalan Suroso, Cianjur, Jawa Barat, terungkap. Polisi menyebut jika korban dan pelaku sudah membuat janji untuk melakukan bentrokan yang nantinya aksi tersebut dijadikan konten untuk media sosial.
Tono mengungkapkan, dari hasil penyelidikan diketahui jika korban dan pelaku sebelumnya membuat janji untuk bertemu dan melakukan bentrokan.
Terungkap juga jika korban datang dengan rombongannya berjumlah tiga sepeda motor yang masing-masing berbonceng tiga orang dan menghampiri pelaku yang berjumlah dua sepeda motor.
"Mereka janjian di sekitaran Jalan Arif Rahman Hakim," kata dia.
Menurut dia, meskipun pelaku berjumlah lebih sedikit, namun senjata tajam yang dibawa pelaku lebih banyak dan berukuran besar.
"Di kubu pelaku juga ada orang dewasa yang sudah berusia 20 tahun. Jadi korban bersama kawannya kabur dan langsung dikejar oleh pelaku," kata dia.
Pada akhirnya, pelaku berhasil mengejar korban, kemudian pelaku membacok serta menendang sepeda motor korban hingga menabrak trotoar.
"Korban HZM pun tewas akibat terbentur trotoar dan pagar besinya, sementara dua temannya mengalami luka bacok dan luka lecet," ucap dia.
Dia mengatakan, keterangan dari rekan korban juga memperkuat dugaan kedua kelompok tersebut janjian untuk bentrokan. "Terlebih ditemukan senjata tajam milik korban di lokasi kejadian," ucap dia.
Tono menyebut aksi bentrokan tersebut dilakukan hanya untuk konten yang akan diunggah di media sosial.
"Jadi untuk konten media sosial. Nanti diunggah ke grup medsos khusus tawuran. Intinya tindakan itu dilakukan untuk aktualisasi, mencari jati diri tapi dengan cara dan tindakan yang tidak benar," kata dia.
Polisi berhasil mengamankan empat tersangka yang berusia muda, yakni FN (20), MF (16), R (16), dan MRP (16). "Empat pelaku berhasil kami amankan, sedangkan dua lagi masih buron. Kami minta segera serahkan diri, atau kami akan lakukan tindakan tegas terlebih apabila melakukan perlawanan," kata Tono.
Keempat pelaku dijerat dengan Undang-Undang Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.
(sya/dir)