Penderitaan Bertubi-tubi Dedeh Sebelum Disiram Air Keras oleh Eks Suami

Penderitaan Bertubi-tubi Dedeh Sebelum Disiram Air Keras oleh Eks Suami

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Selasa, 31 Des 2024 10:00 WIB
Kondisi korban penyiraman air keras di RSUD Sekarwangi Sukabumi
Kondisi korban penyiraman air keras di RSUD Sekarwangi Sukabumi (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar)
Bandung -

Herlina Effendy (29) tak mampu menyembunyikan amarahnya saat mengetahui dua keponakannya, Angga dan Sarif, menjadi korban penyiraman air keras yang dilakukan oleh Gagan (59), ayah tirinya sendiri. Herlina mengungkap bahwa Gagan dan Dedeh Kurnaesih (46), kakak iparnya, sebenarnya sudah bercerai sejak sebulan yang lalu.

Herlina adalah adik ipar Dedeh dari pernikahan terdahulunya. Dari pernikahan itu, Dedeh memiliki dua anak sebelum akhirnya sang suami meninggal dunia. Dedeh kemudian menikah lagi dengan Gagan. Meski hubungan mereka tidak lagi sebagai ipar, kedekatan Herlina dan Dedeh tetap terjaga. Bahkan, Dedeh kerap mencurahkan isi hatinya kepada Herlina terkait rumah tangganya.

"Si pelaku itu sehari-harinya galak, sering KDRT, sering marahin si Teteh. Teteh enggak kuat, sering sakit-sakitan, makanya minta cerai. Surat cerai sudah dikasih dan dibikin oleh si Gagan, tapi disobek lagi karena dia tetap enggak mau dicerai," ujar Herlina kepada detikJabar, Selasa (31/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Herlina juga mengungkap bahwa meski sudah bercerai, Gagan sering mengirim pesan dan menelepon Dedeh, memaksa untuk rujuk. "Si Teteh tetap enggak mau. Dia (Gagan) sampai ancam mau bunuh Teteh. Pernah dia ngulek racun tikus di cobek dapur dan menaburkan racun itu di gelas. Niatnya mau meracuni," ungkapnya.

Seorang suami menyiramkan air keras kepada istri dan dua orang anak tirinya di SukabumiSeorang suami menyiramkan air keras kepada istri dan dua orang anak tirinya di Sukabumi Foto: istimewa

Herlina menambahkan bahwa meski hubungan keluarga mereka sudah berubah status, ia tetap menganggap Dedeh sebagai kakaknya sendiri. "Selepas kakak saya meninggal empat tahun lalu, Teteh menikah lagi dengan Gagan. Selama pernikahan itu, dia sering cerita kalau sering dimarahi. Mau keluar rumah saja, ke majelis shalawatan, enggak boleh. Si Teteh enggak ke mana-mana," tutur Herlina.

ADVERTISEMENT

"Kami tetap seperti keluarga. Walaupun Aa sudah enggak ada, hubungan kami masih baik. Saya sering ke rumahnya, sering kontak, saling mengunjungi," sambungnya.

Dirujuk ke RSHS Bandung

Saat ini, Herlina masih menemani Dedeh di RSUD Sekarwangi. Rencananya, Dedeh dan anak bungsunya, Angga, akan dirujuk ke RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung karena kondisi luka yang parah.

"Hari ini mau dibawa ke RSHS Bandung, tapi masih menunggu keputusan dari pihak rumah sakit. Saya tetap di sini menemani karena si Teteh enggak punya orang tua lagi. Keadaannya juga kurang mampu, untuk makan saja kadang susah," ujar Herlina.

Herlina menjelaskan, kondisi Dedeh sangat memprihatinkan akibat siraman air keras tersebut. Hal serupa juga dialami oleh Angga. "Anak si Teteh yang kecil sudah bisa melihat, tapi tetap harus dibawa ke Bandung untuk bedah plastik. Jadi Angga dan Teteh mau dirujuk. Anak Teteh yang lain, Sarif, juga terkena air keras di kakinya, tapi dia yang harus bolak-balik mengurus kebutuhan ibunya," pungkasnya.

(sya/yum)


Hide Ads