Asal-usul Pistol yang Digunakan Eks Sopir Istri Sutiyoso Bunuh Diri

Asal-usul Pistol yang Digunakan Eks Sopir Istri Sutiyoso Bunuh Diri

Erick Disy Darmawan - detikJabar
Sabtu, 28 Des 2024 17:51 WIB
Ilustrasi Pistol
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/vkoletic)
Majalengka -

Disclaimer: Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Pria di Kabupaten Majalengka ditemukan tewas usai tembakan pistol ke kepalanya sendiri. Pistol yang digunakan untuk bunuh diri itu ia dapatkan pada saat bekerja menjadi sopir istri eks Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso atau Bang Yos.

Diketahui, pria berinisial SP (55) itu merupakan mantan sopir istri eks Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso. Dia telah berhenti bekerja sebagai sopir istri Sutiyoso pada 2014 lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Atas keterangan istri korban kepemilikan pistol tersebut diperoleh pada saat korban bekerja sebagai sopir Ibu Sutiyoso mantan Gubernur DKI Jakarta," kata Danramil 1716/Dawuan, Kapten Inf Dede kepada detikJabar, Sabtu (28/12/2024).

Dede mengatakan, pistol jenis jenis five-seven (FN) sudah dibawa pihak kepolisian. Pistol tersebut akan ditelusuri polisi mengenai kepemilikannya.

ADVERTISEMENT

"Dari pihak kepolisian sedang melakukan perkembangan kasus kepemilikan pistol jenis FN tersebut. Untuk barang bukti berupa pistol jenis FN diamankan tim Inafis Polres," ujar dia.

Pria tersebut mengakhiri hidupnya dengan cara menembak kepalanya sendiri pada hari ini. Dia melakukan hal itu karena diduga depresi dengan penyakitnya yang tak kunjung sembuh.

"Korban ditemukan (meninggal dunia) di kediamannya yang berada di wilayah Kecamatan Dawuan, Kabupaten Majalengka. Saat ditemukan korban sudah bersimbah darah," ujar Dede.

Dede menyampaikan, korban berada di rumahnya hanya berdua dengan anak semata wayangnya. Saat kejadian, anaknya mendengar letusan dari ruangan tengah.

"Saat itu, anaknya yang berada di dapur tiba-tiba mendengar suara letusan dari ruang tengah," ujar dia.

Anak korban langsung menghampiri ruang tengah dan langsung bergegas meminta pertolongan kepada tetangganya. Sejumlah warga pun langsung berdatangan ke rumah duka. Keluarga menolak diautopsi dan berniat langsung memakamkan jenazah.

"Pihak keluarga menolak untuk mengautopsi jenazah korban, sehingga langsung dimakamkan di TPU dekat rumahnya," pungkasnya.




(dir/dir)


Hide Ads