Polisi membeberkan fakta terbaru dari kasus dugaan penculikan yang dialami seorang wanita berinisial S (43) asal Antapani, Kota Bandung. Salah satu terduga pelakunya sempat mengaku sebagai suami korban saat bertemu dengan tukang ojek di wilayah Pasir Impun.
Sebagaimana diketahui, S diduga menjadi korban penculikan saat berada di depan rumahnya, Jalan Sukanagara Asri nomor 70-B, Antapani, Kota Bandung. Saat kejadian, korban tiba-tiba dihampiri seseorang menggunakan tutup kepala yang turun dari minibus berwarna silver.
Sembari menodongkan pistol, wanita tersebut kemudian dibawa secara paksa ke dalam mobil silver. Setelah berjam-jam peristiwa ini viral, korban akhirnya pulang ke rumahnya pada Minggu (8/12/2024) malam dengan diantarkan seorang tukang ojek dari kawasan Pasir Impun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP Abdul Rahman mengatakan, setelah membawa korban, komplotan terduga pelaku penculikan ini kemudian menepi di wilayah Pasir Impun atas. Mobil yang mereka bawa lalu diparkirkan tepat di depan kantor PD Kebersihan.
Setelah itu, salah satu terduga pelaku turun untuk mencari tukang ojek. Dia kemudian bertemu dengan Ricard Siagian dan memintanya untuk mengantar korban pulang ke rumahnya di Antapani, Kota Bandung.
Singkatnya, Ricard dan salah satu terduga pelaku penculikan berangkat berboncengan ke tempat mobil diparkir di depan kantor PD Kebersihan. Begitu tiba di mobil, ada seorang laki-laki lain yang turun bersama perempuan dari kendaraan itu dan kemudian mengaku sebagai suami korban.
"Dari situ turunlah salah satu laki-laki dan perempuan yang diduga korban ini, yang mengaku bahwasannya ini istri dia dan minta (kepada tukang ojek) diantarkan ke rumah yang bersangkutan (korban)," ungkap Abdul Rahman, Senin (9/12/2024).
Abdul Rahman tidak menjelaskan lebih detail mengapa salah satu terduga komplotan penculikan itu bisa mengaku sebagai suami korban. Tapi kemudian, pernyataan terduga pelaku tersebut disinyalir tidak mendapat bantahan setelah korban hanya memberikan petunjuk arah dimana rumahnya berada.
"Si korban ini tidak mengomentari apapun, dia cuma menunjukkan arah silahkan naik ojek dan ojek pun jalan. Diantar sampai dengan kediaman korban itu sekitar pukul 20.30 mungkin sampai di rumah yang bersangkutan," ungkapnya.
Keterangan sementara, komplotan pelaku ini berjumlah 1-6 orang. Tapi kata Abdul Rahman, pihaknya belum bisa menggali informasi lebih dalam karena kondisi korban yang masih mengalami trauma untuk dimintai keterangan.
"Kita belum begitu banyak menggali mengenai informasi ataupun, pelaku-pelaku ataupun ciri-ciri pelaku yang menculik korban. Karena memang korban syok dan trauma, dan keadaan waktu malam itu menangis terus," pungkasnya.
(ral/yum)