Kronologi Aksi Brutal Geng Motor Bacok Warga Tasikmalaya

Kronologi Aksi Brutal Geng Motor Bacok Warga Tasikmalaya

Faizal Amiruddin - detikJabar
Rabu, 04 Des 2024 09:45 WIB
Polisi menunjukan barang bukti celurit geng motor brutal di Tasikmalaya.
Polisi menunjukan barang bukti celurit geng motor brutal di Tasikmalaya (Foto: Faizal Amiruddin/detikJabar).
Tasikmalaya -

Kawanan geng motor yang melakukan pembacokan terhadap Muhamad Taufik (27) di Jalan Mayor SL Tobing, Kelurahan Sambongpari, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Minggu (17/11/2024) lalu, sudah berhasil ditangkap aparat Polres Tasikmalaya Kota.

Sebanyak 5 orang tersangka diamankan atas aksi brutal tanpa alasan yang jelas itu. Empat orang di antaranya adalah anak di bawah umur.

Satu tersangka dewasa itu adalah pria inisial NSP (19), warga Kelurahan Gunung Gede, Kecamatan Kawalu. Sementara empat tersangka di bawah umur terdiri dari, inisial DW remaja 16 tahun, warga Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya. DW adalah remaja putus sekolah, dia tak tamat SMP.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedua remaja pria inisial RRP (15), warga Kecamatan Sukarame, Kabupaten Tasikmalaya. RRP juga anak putus sekolah saat duduk di kelas 2 MTS.

Ketiga inisial FM usia 17 tahun warga Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya. Dia baru lulus pendidikan Paket C.

ADVERTISEMENT

Keempat inisial RW usia 16 tahun warga Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya. Anak ini juga putus sekolah saat di bangku kelas 1 SMK.

Berdasarkan hasil penyelidikan aparat Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota, sebelum melakukan aksi brutal menyerang pengendara lain secara acak, para pelaku menggelar pesta miras di rumah RW.

"Para tersangka secara berkelompok dengan menggunakan 4 unit sepeda motor berangkat dari rumah tersangka inisial RW dengan tujuan untuk mencari kelompok motor yang sebelumnya telah menyerang teman dari para tersangka tersebut," kata Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Joko Sulistiono, Selasa (3/12/2024).

Total rombongan konvoi yang dimulai Minggu (17/11/2024) pukul 00.30 WIB, ini ada 7 orang dengan menumpang 4 sepeda motor, namun yang melakukan tindak pidana dan ditangkap 5 orang.

Tujuan kawanan ini adalah mencari kelompok lain yang sebelumnya pernah menyerang mereka. Tak heran sejak awal mereka sudah membawa celurit dan tongkat baseball.

Ruas jalan yang dilintasi oleh kawanan begundal ini adalah Jalan Raya Perintis Kemerdekaan - Jalan Padayungan - Jalan HZ. Mustofa - balik lagi ke arah Padayungan lalu ke Jalan SL.Tobing.

Sekitar pukul 01.30 WIB, kawanan ini melintas di TKP Jalan Wijaya Praja, jalan yang terhubung ke Jalan SL Tobing.

"Di TKP ada seseorang yaitu salah satu dari korban berteriak "woy", setelah itu para tersangka memutar arah sepeda motor mengejar seseorang tersebut," kata Joko.

Di sinilah kebrutalan kawanan geng motor ini terjadi. Tersangka DW yang menghunus celurit langsung turun dan mengejar korban. Tersangka RRP juga turun menenteng tongkat baseball diikuti oleh kawannya yang lain.

Hasil penyelidikan polisi mengungkapkan peran dari kelima tersangka tersebut, dimana tersangka NSP memukul korban dengan tangan kosong mengenai pundak bagian kiri korban Taufik.

Tersangka DW membacok Taufik dari arah belakang dengan celurit yang mengenai bagian punggung korban sebanyak kira-kira 2 sampai 3 kali bacokan.

Tersangka RRP memukul korban Aji dengan menggunakan stik baseball dan mengenai bagian kepala. Beruntung Aji saat itu mengenakan helm.

Tersangka FM memukul dengan tangan kosong kepada korban Aji.

Tersangka RW melakukan kekerasan secara fisik dengan cara melemparkan batu dan mengenai korban.

"Setelah melakukan aksinya para tersangka melarikan diri ke arah bunderan Mangkubumi lalu membubarkan diri dan pulang ke rumah masing-masing," kata Joko.

Atas perbuatannya para tersangka akan dojerat dengan pasal penganiayaan dan pengeroyokan.

"Para tersangka akan dijerat dengan pasal 170 dan atau pasal 351 KUHPidana, ancaman 9 tahun penjara," kata Joko.

Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota, AKP Herman Saputra menambahkan kelima tersangka saat ini sudah ditahan.

"Ditahan semua, yang di bawah umur juga tetap ditahan," kata Herman.

Herman mengatakan aksi brutal anak-anak remaja ini membuat orang tuanya kaget. Mereka tak mengira anaknya bisa sebengis itu.

"Orang tuanya semua kaget, karena saat di rumah mereka katanya baik nggak banyak tingkah, tapi ternyata di luar rumah bisa sadis," kata Herman.

Herman mengimbau agar para orang tua lebih waspada terhadap pergaulan anaknya. Salah satunya dengan tidak membiarkan anak remaja keluyuran hingga larut malam.

"Jangan biarkan keluar larut malam, kemudian awasi juga alasan menginap di rumah teman. Karena jika dibiarkan risikonya adalah menjadi korban atau menjadi pelaku," kata Herman.




(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads