5 Remaja Bengis Serang Pengguna Jalan Secara Acak di Tasikmalaya

5 Remaja Bengis Serang Pengguna Jalan Secara Acak di Tasikmalaya

Faizal Amiruddin - detikJabar
Senin, 02 Des 2024 11:22 WIB
Aerial View of a traffic in Hanoi, Vietnam
ilustrasi geng motor (Foto: iStock)
Bandung -

Aksi pembacokan oleh kawanan geng motor yang menimpa Muhamad Taufik (27) di Jalan Mayor SL Tobing, Kelurahan Sambongpari, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Minggu (17/11/2024) lalu, ternyata tanpa dibarengi alasan yang jelas.

Serangan kawanan geng motor ini rupanya dilakukan secara acak, siapa saja yang berpapasan di jalan mereka serang tanpa ampun.

Yang kian membuat miris, para pelaku ini ternyata anak-anak di bawah umur. Diduga pengaruh minuman keras yang membuat mereka bertingkah liar meneror warga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari 5 pelaku yang sudah ditangkap aparat Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota, 4 diantaranya masih berstatus anak di bawah umur.

"Jadi sebelum kejadian mereka pesta miras di salah satu rumah pelaku di daerah Kecamatan Kawalu, sehingga saat itu mereka semua dalam keadaan mabuk," kata Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota, AKP Herman Saputra, Senin (2/12/2024).

ADVERTISEMENT

Selanjutnya mereka konvoi di jalanan kota sambil ugal-ugalan. Mereka juga mengumbar senjata tajam dan tongkat. Siapa saja yang dianggap menghalangi mereka sikat.

Sebelum menyerang kedua korban, mereka juga melakukan pengrusakan terhadap sebuah mobil yang menghalangi. Hal ini diutarakan Aji, sesaat sebelum mereka dikejar oleh para pelaku ini.

"Motif mereka menyerang korban itu karena menganggap korban membawa motor rese, sehingga dikejar. Jadi mereka menyerang random (acak), karena mereka dalam kondisi mabuk," kata Herman.

Atas perbuatannya, 5 tersangka kini sudah ditahan polisi. Mereka akan dijerat dengan pasal berlapis. Proses hukum sedang dilakukan, termasuk bagi 4 tersangka anak di bawah umur.

"Pasal yang disangkakan jelas penganiayaan, pengeroyokan. Untuk yang di bawah umur juga tetap diproses sesuai aturan," kata Herman.

Lima tersangka ini diciduk di rumahnya masing-masing setelah polisi melakukan serangkaian penyelidikan.

Mereka berdomisili di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya, mereka dijemput satu-satu tanpa perlawanan. Salah seorang tersangka diciduk saat sedang tidur.

Jika melihat perawakannya, para pelaku ini jauh dari kesan sangar dan brutal. Penampilan mereka tak berbeda dengan anak-anak remaja pada umumnya.

Herman menjelaskan penangkapan kawanan geng motor tersebut semula mengamankan 7 orang, namun setelah diperiksa lebih lanjut hanya 5 orang yang diduga melakukan aksi kriminal.

"Awalnya 7 orang yang kami tangkap, tapi setelah dilakukan pemeriksaan hanya 5 yang terbukti melakukan tindak pidana," kata Herman.

Hasil penyelidikan para pelaku ini diduga anggota geng motor, namun pihaknya tak menyebut nama geng motornya.

"Ya mereka gerombolan bermotor, berandalan bermotor, dari kelompok mana sedang kami selidiki," kata Herman.

Sejumlah barang bukti sudah diamankan pihak kepolisian, seperti celurit, helm, sepeda motor dan lainnya.

"Barang bukti sudah diamankan, sepeda motor dan lainnya. Kalau celurit sudah ditemukan sejak kejadian," kata Herman.

Pengungkapan kasus ini diapresiasi oleh pengurus olahraga Tarung Derajat Boxer Tasikmalaya. Korban pembacokan rupanya merupakan anggota dari komunitas olahraga bela diri tersebut.

"Kami ucapkan terima kasih kepada Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota yang sudah berhasil menangkap pelaku pembacokan anggota kami," kata Windi Harisandi salah seorang pengurus Tarung Derajat Boxer Tasikmalaya.

Dia berharap kejadian ini bisa menjadi pembelajaran bagi semua pihak, termasuk geng motor di Tasikmalaya.

"Ini jadi pembelajaran bagi semua geng motor atau pelaku kejahatan jalanan di Kota Tasikmalaya, bahwa tidak akan ada yang lolos dari jeratan hukum," kata Windi.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads