Pak RT Tergoda Kartu BPJS 'Gratis' di Medsos, Ujungnya Lapor Polisi

Pak RT Tergoda Kartu BPJS 'Gratis' di Medsos, Ujungnya Lapor Polisi

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Jumat, 25 Okt 2024 16:30 WIB
Erwan, korban kartu BPJS Palsu di Sukabumi membuat laporan polisi
Erwan, korban kartu BPJS Palsu di Sukabumi membuat laporan polisi (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar)
Sukabumi -

Erwan Suhendra, Ketua RT 10 RW 5 Kampung/Desa Loji, Kecamatan Simpenan, menjadi korban penipuan jasa pembuatan kartu BPJS palsu yang dilakukan oleh seseorang yang dikenalnya di media sosial Facebook.

Kala itu Erwan melihat tawaran pembuatan kartu BPJS melalui unggahan di Facebook tersebut. Percakapan kemudian berlanjut melalui aplikasi perpesanan.

"Sekitar jam 5 sore bulan September pulang kerja, saya buka HP dan lihat ada yang menawarkan jasa pembuatan kartu BPJS. Kebetulan saya memang membutuhkan, jadi saya tertarik," ujar Erwan kepada detikJabar, Jumat (25/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah bertukar nomor telepon, Erwan sempat ragu dengan penawaran itu, namun pelaku meyakinkan bahwa kartu BPJS tersebut asli dan meminta Erwan untuk mengirimkan Kartu Keluarga (KK) sebagai syarat pembuatan.

"Setelah diproses satu hari, katanya kartu selesai dan bisa diambil. Dia menawarkan harga Rp 150 ribu untuk satu kartu, atau Rp 100 ribu per orang jika membuat untuk satu KK," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Karena dalam KK miliknya terdapat enam orang, Erwan membayar total Rp 600 ribu. Orang tersebut bahkan datang ke rumahnya bersama seorang perempuan yang disebut sebagai istrinya, membawa kartu-kartu BPJS yang dijanjikan. Pelaku juga menginformasikan adanya program pembuatan kartu BPJS untuk 50 orang tambahan.

Erwan kemudian menawarkan hal itu ke warga lainya yang membutuhkan, hingga total ada puluhan orang warganya yang tertarik dan ikut membuat kartu BPJS tersebut.

"Saya awalnya membuat BPJS itu karena saya peserta yang berbayar. Namun berhenti karena tidak ada uang buat bayar iuran bulanannya, sementara yang dia janjikan BPJS gratis yang dibiayai pemerintah," ungkap Erwan.

Ilustrasi Kartu BPJS KetenagakerjaanIlustrasi Kartu BPJS Ketenagakerjaan Foto: Dok. CNBC Indonesia

Erwan baru sadar, kartu BPJS yang dibuatkan oleh pelaku ternyata palsu setelah mendatangi puskesmas untuk berobat.

"Waktu dicek, ternyata kartu BPJS saya dan warga lainnya tidak terdaftar. Saya kemudian komplain ke orang tersebut, dia hanya meminta untuk bersabar. Dua hari kemudian dicek lagi, tetap tidak ada perubahan. Bahkan nomor saya diblokir," ujar Erwan.

Dihubungi terpisah, Kasat Reskrim Polres Sukabumi AKP Ali Jupri membenarkan terkait adanya laporan dari warga tersebut.

"Betul ada laporan dari warga terkait dugaan pemalsuan kartu BPJS, saat ini sejumlah pelapor masih memberikan keterangan," singkat Ali.

(sya/yum)


Hide Ads