Polres Tasikmalaya Kota masih terus melakukan pengembangan terkait komplotan pelaku pembobol saldo rekening dengan modus ganjal ATM. Polisi sudah menangkap tiga pelaku, sedangkan tiga pelaku lainnya masih dalam upaya pengejaran.
Kasus ini sempat menyita perhatian publik pada Senin (30/9/2024). Saat itu, terjadi aksi dramatis pengejaran komplotan pelaku di jalur utama Tasikmalaya-Bandung. Pengejaran diwarnai insiden kecelakaan mobil Polsek Jamanis serta kecelakaan ketika mobil pelaku kandas akibat menabrak mobil parkir.
Ketiga pelaku yang tertangkap tampak lesu saat dihadirkan polisi di konferensi pers, Kamis (3/10/2024). Ketiganya terlihat susah payah untuk berjalan akibat luka tembak di bagian kaki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketiga pelaku yang tertangkap ini diketahui bernama Lion Trapolta (38) warga Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung, Hairul Anwar alias Ebot (41) warga Kabupaten Bogor, dan Herwansyah alias Wawan (42) warga Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung.
Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Joko Sulistiono mengatakan komplotan pelaku ganjal ATM itu merupakan sindikat lintas daerah. Mereka berkeliling di beberapa daerah.
Total ada enam pelaku yang menumpang dua mobil. Mereka saling berbagi tugas, mulai dari melakukan survei, berpura-pura membantu korban, hingga menguras saldo korban di ATM lain.
"Mereka adalah komplotan lintas daerah, saat menjalankan aksinya mereka sudah punya peran masing-masing," kata Joko.
Joko juga membeberkan kronologi penangkapan kasus yang terjadi di sebuah mesin ATM yang berada di dalam minimarket di depan Perumahan Andalusia Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya itu.
"Korbannya curiga sehingga dia dan dibantu warga mengejar pelaku ini. Anggota Polsek Mangkubumi kemudian datang ke lokasi dan bisa mengamankan seorang pelaku dan satu mobil," kata Joko.
Dari hasil interogasi pelaku Lion Trapolta, didapat informasi pelaku lain kabur menggunakan mobil Ertiga. Dari sini drama pengejaran penjahat sekitar 30 kilometer di jalur utama Tasik-Bandung terjadi.
"Merespons itu, seluruh jajaran kemudian siaga untuk melakukan pengadangan. Pengejaran pertama dilakukan oleh Polsek Jamanis," ungkap Joko.
Namun di Jamanis upaya pengejaran malah menyebabkan mobil patrolis Polsek Jamanis kecelakaan karena disenggol mobil pelaku. Mobil patroli ini masuk ke parit dan menabrak bengkel. Sementara mobil pelaku yang memuat lima pelaku terus tancap gas ke arah Bandung.
Saat di daerah Pamoyanan Ciawi, salah seorang pelaku turun dari mobil dan berniat melarikan diri. Namun pelaku yang bernama Hairul Anwar itu berhasil diciduk aparat Polsek Ciawi yang tengah berusaha mengejar.
Selanjutnya pelaku yang tinggal empat orang kembali tancap gas dan mulai mendekat ke daerah Gentong, Kecamatan Kadipaten. Di wilayah ini, giliran Polsek Kadipaten yang turun tangan melakukan pengadangan.
Di wilayah ini sopir mobil pelaku yang dikemudikan Herwansyah mulai kehilangan kendali dan semakin ugal-ugalan karena mobil patroli Polsek Kadipaten semakin mendekat . Di daerah Buniasih, mobil ini akhirnya kandas setelah menabrak mobil yang parkir di pinggir jalan. Herwansyah berhasil dibekuk, sementara tiga pelaku lainnya kabur.
"Para pelaku ini akan dijerat dengan pasal pencurian dengan pemberatan dengan ancaman penjara maksimal 7 tahun," kata Joko.
Atas kejadian ini Joko mengimbau kepada masyarakat agar waspada saat bertransaksi di ATM. "Intinya jangan mudah percaya dengan orang yang membantu saat bertransaksi. Saat menemui kendala sebaiknya langsung meminta bantuan pihak bank," kata Joko.
Dia mengatakan modus pelaku ini dilakukan dengan berpura-pura menolong, kemudian menukarkan kartu ATM serta mengintip nomor PIN. Penukaran kartu ATM ini tentu saja melalui serangkaian tipu muslihat dan ditukar dengan ATM yang serupa. Setelah kartu ATM ditukar dan nomor PIN diketahui, maka pelaku berbeda akan segera menuju ATM untuk menguras saldo.
(orb/orb)