Drama Pengejaran Komplotan Ganjal ATM di Tasik, Ini Fakta-faktanya

Drama Pengejaran Komplotan Ganjal ATM di Tasik, Ini Fakta-faktanya

Tim detikJabar - detikJabar
Rabu, 02 Okt 2024 08:30 WIB
Aksi pengejaran polisi terhadap penjahat terjadi di jalur utama Tasikmalaya menuju Bandung pada Senin (30/9) sore. Diketahui target pengejaran adalah komplotan pelaku ganjal ATM.
Aksi pengejaran polisi terhadap penjahat terjadi di jalur utama Tasikmalaya menuju Bandung pada Senin (30/9) sore. (Foto: 20Detik)
Tasikmalaya -

Drama Aksi polisi mengejar komplotan penjahat ganjal AT yang menggunakan dua kendaraan berakhir dramatis. Setelah terlibat pengejaran di jalur utama Tasikmalaya menuju Bandung pada Senin (30/9/2024). Berikut fakta yang dirangkum detikJabar dari peristiwa tersebut,

1. Aksi Pengejaran Terekam CCTV

Aksi dramatis pengejaran komplotan pelaku ganjal ATM terjadi di jalur utama Tasikmalaya menuju Bandung, pada Senin (30/9/2024) sore. Polisi mengejar pelaku yang menggunakan mobil Ertiga putih. Pelarian berakhir di Desa Buniasih, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, ketika aparat Polsek Kadipaten berhasil menghentikan kendaraan pelaku. Satu orang pelaku berhasil diamankan, sementara beberapa lainnya kabur.

Pengejaran ini juga menyebabkan kecelakaan mobil patroli Polsek Jamanis, serta sejumlah pengendara yang terlibat karena laju mobil pelaku yang ugal-ugalan. Dari sebuah CCTV, terlihat mobil patroli Polsek Jamanis berusaha memepet mobil pelaku. Tapi mobil Ertiga plat F itu, berusaha berkelit dengan melakukan manuver mundur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

2. Pelaku Menggunakan Dua Kendaraan

Menurut informasi yang dihimpun detikJabar, komplotan penjahat ini menggunakan dua kendaraan, Innova dan Ertiga, untuk melancarkan aksi. Kejadian bermula di ATM sebuah minimarket di Perumahan Andalusia, Kecamatan Mangkubumi, ketika korban cekcok dengan pelaku. Polisi yang menerima laporan segera mendatangi TKP dan berhasil menangkap satu pelaku bersama mobil Innova. Dari hasil interogasi, diketahui bahwa komplotan ini berjumlah enam orang dan beroperasi menggunakan dua kendaraan.

"Awal kejadiannya di ATM Alfamart Andalusia, seorang warga yang jadi sasaran, cekcok dengan pelaku, kemudian menghubungi kami," kata Kapolsek Mangkubumi Iptu Jajat Jatnika.

ADVERTISEMENT

Usai menerima informasi tersebut, anggota Polsek Mangkubumi langsung mendatangi TKP. Saat itu para pelaku langsung berusaha kabur. Beruntung salah seorang dari mereka berhasil ditangkap, berikut mobil jenis Innova yang digunakan oleh para pelaku. Setelah diinterogasi akhirnya terungkap, komplotan ini berjumlah 6 orang dan beraksi dengan menggunakan dua mobil.

Yang saat itu beraksi di minimarket adalah tiga pelaku yang turun dari mobil Innova. "Dari tiga pelaku itu, seorang berhasil ditangkap. Yang dua lagi kabur, sempat dikejar," ungkap Jajat.

Diduga dua orang yang kabur itu dijemput kawannya yang menggunakan mobil Ertiga dan kabur ke arah Bandung. "Setelah itu, kami akhirnya meminta bantuan dari jajaran Polsek melalui pesawat (HT), untuk memantau para pelaku yang kabur itu," kata Jajat.

3. Kecelakaan Lalu Lintas

Aksi pengejaran oleh polisi menyebabkan kecelakaan lalu lintas yang melibatkan mobil patroli Polsek Jamanis dan beberapa kendaraan warga. Setelah pengejaran sengit, pelarian pelaku berakhir di Desa Buniasih. Mobil patroli Polsek Kadipaten berhasil mengadang laju kendaraan mobil berpelat F tersebut. Seorang pelaku berhasil diamankan dan beberapa orang lainnya melarikan diri.

Aksi itu juga menyebabkan mobil patroli Polsek Jamanis kecelakaan saat polisi berusaha menangkap penjahat itu. Selain itu beberapa pengendara yang berada di sekitar TKP pun mengalami kecelakaan akibat laju kendaraan pelaku yang ugal-ugalan.

4. Cerita Korban Cekcok dengan Pelaku

Rida Nurandriani (35) hampir menjadi korban modus ganjal ATM. Ia curiga ketika menemukan masalah saat bertransaksi di mesin ATM di minimarket Andalusia. Saat menanyakan masalahnya kepada seorang pria di ATM, Rida merasa curiga dan akhirnya memastikan bahwa kartu ATM miliknya tidak tertukar. "Saya nanya, kok punya saya nggak bisa. Sama dia dibantuin, ternyata sama dia kartu jadi bisa masuk," kata Rida.

Pria itu pergi namun Rida masih kebingungan karena transaksi gagal, nomor PIN ditolak. "Pas mau pulang, saya tanya lagi kasir, kata dia pernah ada kejadian sambil bobol saldonya. Dari situ saya jadi curiga, jangan-jangan kartu ATM sudah ditukar," kata Rida.

5. Korban Kejar Pelaku

Dengan keberanian, Rida yang memiliki kemampuan beladiri mengejar mobil pelaku hingga di depan SPBU. Ia bahkan mengetuk kaca mobil pelaku dan menuntut klarifikasi soal kartu ATM-nya. "Langsung saya kejar, saya tanya tukang parkir, mobilnya masih kelihatan, ini pelaku yang pakai Innova. Pakai motor saya salip di depan SPBU," kata Rida.

Sambil menunjukkan luka di tangannya, Rida mengaku saat itu dia terpaksa menggedor kaca mobil pelaku. Rida mengaku berani mengejar karena sekedar ingin memastikan bahwa kartu ATM miliknya tidak tertukar.

"Iya saya gedor pintunya, ini tangan sampai terluka. Saya tanya soal kartu ATM barangkali tertukar," kata Rida. Singkat cerita, pelaku setuju untuk balik lagi ke ATM.

Keberanian Rida berperan penting dalam pengungkapan komplotan ini, karena saat cekcok terjadi di lokasi ATM, polisi segera tiba dan menangkap satu pelaku, meski dua lainnya berhasil kabur. "Untungnya Polsek Mangkubumi gercep (gerak cepat). Si pelaku ini langsung diamankan," kata Rida.

6. Polisi Lakukan Tindakan Tegas Terukur

Setelah pengejaran dramatis, polisi menghadiahi tiga pelaku ganjal ATM dengan tembakan di kaki karena mencoba melarikan diri saat pengembangan kasus. "Kami berikan tindakan tegas terukur karena mereka berusaha kabur," ujar AKP Herman Saputra, Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota. Tiga pelaku lainnya masih dalam pengejaran.

"Kami berikan tindakan tegas terukur, dilumpuhkan karena ketiganya berusaha melarikan diri saat dilakukan pengembangan," kata Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota AKP Herman Saputra, Selasa (1/10/2024).

7. Para Pelaku Beraksi di Beberapa Daerah

Sebelum tertangkap di Tasikmalaya, komplotan ini telah beraksi di beberapa daerah, termasuk Bogor, Cianjur, Sumedang, dan Garut. Komplotan tersebut merupakan sindikat lintas daerah yang berasal dari satu wilayah di Sumatera. "Sejak pekan lalu dia beroperasi, mulai dari Bogor, ke Cianjur, ke Sumedang, masuk Garut, lalu Singaparna, baru masuk ke Kota Tasikmalaya," kata Herman.

Para pelaku ini merupakan komplotan yang berasal dari satu daerah di Pulau Sumatera. Tiga pelaku yang sudah dilumpuhkan tersebut, kini sedang menjalani pemeriksaan di Mapolres.

(sya/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads