Sebuah video berdurasi 21 detik viral di aplikasi perpesanan dan media sosial. Video itu memperlihatkan seorang pria berlumuran darah, duduk di lokasi yang disebut berada di sekitar PLTU Palabuhanratu.
Dilihat detikJabar, video itu beredar secara masif di aplikasi perpesanan dan media sosial. Pria itu memperlihatkan jari tangannya yang disebut putus karena senjata tajam.
"Duh a tulungan a, ieu tingali baruntung (A tolong, lihat ini buntung)," lirih pria dalam video tersebut, seperti dilihat detikJabar, Jumat (27/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, kabar pembegalan di PLTU Palabuhanratu yang tersebar lewat video itu dibantah polisi. Polres Sukabumi memastikan video tersebut tidak berlokasi di wilayah hukum mereka dan menyatakan bahwa informasi tersebut adalah hoaks.
"Kami telah mengonfirmasi ke sejumlah pihak, termasuk IGD RSUD Palabuhanratu, pihak keamanan PLTU, serta warga sekitar. Dari hasil penyelidikan, tidak ada laporan atau kejadian pembegalan ataupun pembacokan di sekitar PLTU Palabuhanratu pada tanggal yang disebutkan," jelas Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri, dalam keterangan yang diterima detikJabar.
Hasil investigasi polisi diperkuat dengan keterangan dari IGD RSUD Palabuhanratu. Dalam periode 26 hingga 27 September 2024, tidak ada pasien yang datang dengan luka bacok atau menjadi korban pembegalan. Pihak keamanan PLTU pun menegaskan tidak ada laporan serupa.
Warga sekitar PLTU turut memastikan bahwa isu pembegalan tersebut tidak terjadi. Polres Sukabumi menegaskan bahwa video yang viral itu adalah hoaks. Masyarakat diminta untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan tidak langsung menyebarkan informasi yang belum terverifikasi.
"Kami mengingatkan masyarakat untuk lebih berhati-hati dan tidak terprovokasi oleh informasi yang belum jelas kebenarannya," tambah AKP Ali Jupri. Ia juga menambahkan pihaknya akan terus memantau situasi dan menindak tegas para penyebar hoaks yang berpotensi meresahkan masyarakat.
(sya/yum)