Kasus Ghazwan Ghaisan M Syakir (14), seorang pelajar yang ditemukan tewas terkapar di Jalan Letjen Mashudi, sekitar Kampung Negla, Kelurahan Setiajaya, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya, akhir pekan lalu, mulai menemukan titik terang.
Penyelidikan yang dilakukan aparat Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota mulai menunjukan progres.
Sebanyak 14 saksi menjalani pemeriksaan terkait kasus ini. Mayoritas dari saksi yang diperiksa merupakan remaja yang berdomisili di sekitar lokasi kejadian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Progres dari kasus ini, kami sudah melakukan pemeriksaan terhadap 14 orang saksi," kata Kasi Humas Polres Tasikmalaya Kota Ipda Jajang Kurniawan, Selasa (24/9/2024).
Para saksi ini masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres Tasikmalaya Kota. Selain itu, polisi sudah mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya beberapa bongkah batu, potongan kayu, dan sebagainya.
"Barang bukti ada beberapa batu berukuran agak besar, kemudian beberapa batang kayu dan bambu," jelas Jajang.
Namun demikian, Jajang belum bisa memaparkan apakah sudah ada tersangka atau belum dalam perkara itu.
"Terkait itu (tersangka) belum bisa kami sampaikan. Mohon doanya agar bisa segera dituntaskan. Tapi yang jelas progres penuntasan kasus ini sudah menemukan titik terang," ungkap Jajang.
Pantauan detikJabar, di ruang Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota terlihat beberapa remaja sedang menjalani pemeriksaan, sebagian lainnya duduk-duduk menunggu giliran. Beberapa dari mereka juga terlihat didampingi oleh orang tuanya.
Sebelumnya, polisi juga sudah melakukan autopsi terhadap jenazah korban untuk memeriksa dengan detail luka dan penyebab kematian pelajar Madrasah Tsanawiyah tersebut. Luka parah di bagian kepala diduga menjadi penyebab kematian korban.
Ghazwan sendiri merupakan pelajar berprestasi, dia adalah pesepakbola muda yang masuk tim Persikotas U-14. Dia menimba ilmu di MTsN 3 Kota Tasikmalaya, Ghazwan juga merupakan siswa SSB Putra Junior Tasikmalaya.
Bermain di posisi bek kiri, remaja dengan nomor sepatu 43 ini sudah sering mengikuti laga di berbagai tingkatan kompetisi.
"Main bola sudah ke mana-mana, dari tingkat kabupaten sampai tingkat nasional. Kemarin juga dia baru selesai ikut seleksi di Persik Kediri. Dia terkenal sebagai bek tangguh," kata Armilah, nenek korban.
(orb/orb)