Sebanyak lima orang warga Kecamatan Kebonpedes, Kabupatan Sukabumi diduga menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Para korban dikabarkan tengah disekap di Myanmar.
Video korban yang meminta tolong saat disekap di Myanmar viral di media sosial. Terlihat, para korban duduk di sebuah ruangan dan berkumpul sambil sesekali menundukkan kepala.
Dalam video berdurasi 36 detik itu, seorang pria berbicara sambil meminta tolong agar dapat dipulangkan ke tanah air. Mereka mengaku disekap di Myanmar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memohon dengan sangat, meminta pertolongan agar kami yang jadi korban TPPO di Myanmar dan ada dua teman kami yang sedang disekap di ruangan lain bisa segera dievakuasi," kata pria di balik video tersebut.
Camat Kebonpedes, Nani Rusyanti membenarkan kabar tersebut. Dia mengatakan, dari beberapa pria dalam video tersebut, setidaknya ada lima warganya yang diduga menjadi korban TPPO.
Mereka berinisial S (39) warga Ranji Tengah, RT 002/RW 009, Desa Kebonpedes, AM (32) warga Kampung Bojonggaling, RT 001/RW 002, Desa Kebonpedes, AJ (37) warga Kampung Babakan Legok, RT 003/RW 004, Desa Jambenenggang, AM (36) warga Kampung Ranjikaler, RT 002/RW 008, Desa Kebonpedes dan SJ warga Kampung Ranjikaler, RT 002/RW 008, Desa Kebonpedes.
"Kelima warga Kecamatan Kebonpedes ini, empat orang warga Desa Kebonpedes dan satu korban lainnya merupakan warga Desa Jambenenggang," kata Nani saat ditemui di kantor Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi, Rabu (11/9/2024).
Dia mengatakan, kelima warganya itu diiming-imingi bekerja sebagai admin kripto. Namun pada kenyataannya, mereka bekerja sebagai admin judi online.
"Faktanya mereka telah dikerjakan sebagai admin slot atau admin judi online dan mereka juga berangkat ke sananya menggunakan visa turis," ujarnya.
Lebih lanjut, pihak keluarga pun mengadukan hal tersebut ke Dewan Pimpinan Nasional Serikat Buruh Migran Indonesia (DPN SBMI) pada 14 Agustus 2024 lalu. Kemudian, kata dia, pada 26 Agustus 2024 DPN SBMI Pusat melanjutkan laporan itu Kementerian Luar Negeri Bidang Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI).
"Perkaranya sekarang sedang dalam proses penanganan oleh Kementerian Luar Negeri RI," kata dia.
Setelah mengetahui kejadian tersebut, ia bersama Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Kebonpedes langsung melakukan koordinasi dengan SBMI Sukabumi dan bertemu dengan para keluarga korban yang menjadi korban TPPO tersebut.
"Kabar terakhir, lima korban TPPO ini informasinya tengah disekap di Negara Myanmar. Kita berupaya agar bagaimana pun kondisinya mereka bisa dipulangkan kembali ke keluarga. Namun sekarang masih menunggu kabar dari Kemenlu," tutupnya.
(dir/dir)