Tingkah Brutal Jukir Tasikmalaya gegara Miras

Round Up

Tingkah Brutal Jukir Tasikmalaya gegara Miras

Tim detikJabar - detikJabar
Rabu, 28 Agu 2024 09:00 WIB
Ilustrasi penganiayaan (dok detikcom)
Foto: Ilustrasi pengeroyokan (dok detikcom)
Tasikmalaya -

Kalau ada yang bilang minuman keras (miras) bisa bikin orang jadi konyol, Fathurahman Al Gani dari Kelurahan Tuguraja, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, mungkin bisa jadi contoh. Gara-gara kebanyakan minum miras, juru parkir ini malah ngaku-ngaku dikejar hantu dan bikin heboh satu kampung.

Fathurahman, yang hari itu sudah capek kerja parkir di Jalan HZ Mustofa, memutuskan untuk membeli 2 liter tuak, miras tradisional favoritnya. Sambil berjalan pulang, dia tenggak minuman itu sampai habis.

Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (10/7) malam sekitar pukul 23.00 WIB. Usai menenggak minuman itu, perilakunya mulai tidak terkendali. Kepada polisi, dia mengaku sempat pulang ke rumahnya untuk mengambil golok sebelum berkeliling kampung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat memasuki gang Gunung Gadong, Fathurahman merasa dirinya dikejar hantu. Dia berlari menuju perkampungan hingga tiba di depan rumah Dedi Suryana, Ketua RT setempat.

Di tempat itu, dia bertemu dengan Priyatna dan Gandi, warga yang sedang mempersiapkan acara nonton bareng pertandingan sepak bola. Kepada mereka, Fathurahman mengaku sedang dikejar hantu.

ADVERTISEMENT

Kedatangan Fathurahman yang berlari sambil terengah-engah membuat Priyatna dan Gandi penasaran. Mereka memeriksa mulut gang, namun tak menemukan apapun. Tak ada hantu seperti yang diceritakan oleh Fathurahman.

Kemudian, entah apa penyebabnya, Fathurahman menjadi 'sensi' terhadap Priyatna, seorang yang kurang dikenalnya.

"Maneh mah asa anyar euy, kakara ninggali, asa polontong. (Kamu seperti orang baru, saya baru bertemu, rasanya belagu)," ujar Fathurahman kepada Priyatna.

Menyadari bahwa Fathurahman sedang mabuk berat, Priyatna tak menghiraukan ucapannya. Namun, Fathurahman tetap sewot dan menarik baju Priyatna hingga dia terjatuh. Insiden ini kemudian dilerai oleh Gandi. Fathurahman pun disuruh pulang, dan untuk sementara waktu dia pergi.

Namun, sekitar pukul 01.00 WIB, ketika Priyatna dan Gandi berjalan kaki, Fathurahman tiba-tiba menerjang dari belakang dan membacok kepala Priyatna. Priyatna langsung tumbang, tetapi dia sempat menarik tubuh Fathurahman sehingga keduanya terjatuh. Gandi dan Ketua RT segera bertindak, mereka langsung mengamankan Fathurahman dan menyerahkannya kepada polisi. Sementara Priyatna dilarikan ke RSUD dr Soekardjo dengan luka bacokan sepanjang 10 cm di kepalanya.

Setelah melalui proses hukum, aksi kriminal yang dilakukan Fathurahman, yang melanggar pasal 351 KUHP, kini sedang disidangkan di PN Tasikmalaya.

Kapolsek Cihideung, AKP Erustiana, membenarkan bahwa pihaknya sedang menangani kasus ini. Dia juga mengonfirmasi bahwa pelaku sedang dalam kondisi mabuk berat saat melakukan aksinya.

"Iya yang juru parkir mabuk, sudah kami proses sekarang sedang disidangkan," ujar Erustiana.

Dia menambahkan bahwa kasus ini seharusnya menjadi pelajaran untuk menghindari kebiasaan mabuk-mabukan.

"Kami mengingatkan masyarakat untuk menghindari minuman keras dan selalu menjaga ketertiban serta keamanan di lingkungan masing-masing. Kerja sama antara masyarakat dan pihak kepolisian sangat diperlukan untuk menciptakan suasana yang aman dan kondusif," kata Erustiana.




(sya/dir)


Hide Ads