Menyesal! Kata itu disampaikan Asep Saepudin alias Abang usai membunuh istri sirinya Irma Nurmayanti (24) di Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung, tujuh bulan yang lalu.
Pembunuhan sadis dilakukan Asep karena dia mengaku gelap mata terhadap korban setelah mengetahui pengakuan Irma yang tengah dekat dengan pria lain.
Dalam kejadian ini, Asep tak segan membunuh korban dengan cara menggorok leher korban dengan menggunakan golok hingga tewas dan menguburnya di belakang rumahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasat Reskrim Polresta Bandung Kompol Oliestha Ageng Wicaksana mengatakan, saat ini Asep tengah menjalani pemeriksaan untuk melengkapi berkas perkara yang akan dikirim ke kejaksaan.
Selama pemeriksaan, pelaku mengaku menyesal telah membunuh istrinya. "Iya ada penyesalan dari dia (Asep)," ujar Oliestha, kepada detikJabar, Rabu (7/8).
Oliestha menjelaskan perwakilan keluarga Asep telah bertemu dengan keluarga Irma. Hal tersebut berkaitan dengan penyampaian maaf. "Keluarga pelaku juga sudah minta maaf ke keluarga korban. Jadi sudah mendatangi keluarga korban," katanya.
Dia menambahkan Asep belum pernah tercatat sebagai tahanan alias belum pernah terjerat kasus hukum. "Iya belum pernah (masuk bui)," tambahnya.
Sebelum kasus ini terkuak, akun Instagram anonim turut berperan dan memberikan informasi kepada keluarga korban jika Irma yang berprofesi sebagai penyanyi itu telah meninggal dunia.
Keluarga awalnya tak menduga informasi tersebut. Irma hanya dikabarkan hilang sejak Januari 2024 lalu. Isi pesan tersebut sempat tersebar di media sosial yang isinya berupa informasi bila Irma sudah meninggal dunia.
Ilyas Tari, paman dari Irma menuturkan pesan tersebut dikirim akun anonim ke Instagram kakak Irma yang saat ini kerja di Arab Saudi.
"Iya benar jadi memang pas tiga bulan setelah kejadian, sekitar bulan Maret lah, ada seseorang yang gak tahu siapa nge-DM instagram ke kakaknya yang di Arab," kata Ilyas, kepada detikJabar, Selasa (6/8).
Ilyas mengaku tak pernah mengetahui yang mengirim pesan dari instagram tersebut. Bahkan saat ini akun instagram tersebut telah lenyap dan tidak ada. Menurutnya, keluarga juga sempat tak percaya. Bahkan keluarga sempat mengabaikan dan mencari Irma dengan cara sendiri.
"Kita juga terus melakukan pencarian secara mandiri, memang awalnya gak lapor ke polisi. Kita cari dulu sendiri, ya kalau di sini mah biasanya kalau ada yang kaya gitu teh ke orang pintar dulu lah. Minta petunjuknya di mana, di mana nya. Jadi semenjak Januari itu kita tidak diam, kita juga berupaya mencari," terangnya.
Pihak keluarga juga sempat bertanya kepada Abang. Namun saat itu, Abang berdalih bila Irma sedang bekerja di luar kota. "Terus kan kita juga nanya ke pelaku dan teman-temannya kan katanya lagi kerja di luar kota juga," jelasnya.
Selain akun anonim, keluarga juga mendapat informasi soal Irma dari warga berinisial DR pada Minggu 28 Juli 2024 lalu. DR merupakan tetangga di kediaman Abang.
Informasi itu membuat keluarga melaporkan ke Polsek Pacet pada Selasa (30/7) lalu. Sehari berselang, polisi akhirnya mengungkap dan menyatakan bila Irma tewas dibunuh Abang dan jasadnya dikubur di halaman belakang kediaman pelaku di Pacet, Kabupaten Bandung.
Terpisah, paman Irma, Ilyas Tari, membenarkan jika perwakilan keluarga korban dan keluarga pelaku telah bertemu. Kata dia, pertemuan tersebut dilakukan di Mapolresta Bandung, Soreang, Senin (5/8).
"Iya sudah (ketemu dengan keluarga tersangka). Cuma tidak ke rumah langsung. Pertemuannya di Polresta pas hari Senin kemarin," kata Ilyas, kepada detikJabar, Rabu (7/8).
Ilyas menjelaskan dalam kesempatan tersebut keluarga pelaku menyampaikan permohonan maafnya. "Iya isi mediasinya mereka ngucapkan belasungkawa aja. Jadi yang menyampaikan permohonan maafnya dari kakak-kakak pelaku," kata Ilyas.
"Dari keluarga korban ada saya, kakak korban, ada kakeknya, sama perwakilan desa. Dari pihak tersangka ada kakaknya, pamannya, tokoh masyarakat di sana, dan pak kades di sana," pungkasnya.
(wip/sud)