Kasatreskrim Polres Cianjur AKP Tono Listianto, mengatakan para pelaku kasus penggelapan sepeda motor internasional ini bekerja secara terorganisir, tidak hanya di Indonesia tapi diduga juga memiliki jaringan di luar negeri.
"Mereka terorganisir, jaringannya mencakup semua wilayah. Jadi ada yang bertugas di Indonesia dan di luar negeri," kata dia, Selasa (23/7/2024).
Menurut Tono, sepeda motor yang digelapkan tersebut dikirim dengan kondisi dipreteli terlebih dahulu setiap bagiannya. "Jadi dibongkar dulu semua di sini, kemudian dikirim ke Afrika atau negara lain. Sekali pengiriman bisa ratusan unit," ucap dia.
Dia menyebut setelah sampai Afrika, sindikat pelaku di sana langsung memasang kembali setiap bagian sepeda motor untuk kemudian dijual dalam kondisi sudah utuh dan kembali seperti baru.
"Makanya kemungkinan ada jaringan di luar negeri itu karena dikirimnya per bagian, dan di sana dirakit kembali. Perakitannya juga masih bagian dari sindikat tersebut," kata dia.
Tono menjelaskan pihaknya akan terus mengembangkan kasus tersebut dan membongkar sindikat besar. Oleh karena itu, Polres Cianjur akan berkomunikasi dengan hubungan internasional Mabes Polri untuk meminta bantuan pada interpol.
"Kita akan libatkan interpol, secepatnya kita komunikasi dengan Hubter Polri. Karena ini sindikat besar. Kami akan menangkap otak pelakunya. Termasuk jaringan di luar negerinya," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, Dua anggota sindikat internasional penggelapan sepeda motor berhasil diringkus polisi di Cianjur, Jawa Barat. Pengiriman puluhan unit sepeda motor ke Afrika dan beberapa negara lainnya pun berhasil digagalkan, dan diamankan sebagai barang bukti.
Selama dua tahun beraksi mengirimkan sepeda motor ke Afrika, pelaku berhasil meraup untung hingga miliaran rupiah. (orb/orb)