"Memang (pelaku) kita tempatkan di rumah aman, karena pelaku masih di bawah umur jadi kita tempatkan di situ, rumah aman kebetulan ada di luar Polres Sumedang," ujar Kasat Reskrim Polres Sumedang AKP Maulana Yusuf kepada detikJabar di Mapolres Sumedang, Rabu (18/6/2024).
Maulana mengatakan, untuk jasad korban sendiri saat ini masih dilakukan otopsi guna memastikan luka-luka yang dialami. Yang jelas, kata dia, korban dipukul oleh pelaku dengan menggunakan batang besi.
"Perkembangan saat ini jelas sudah kita lakukan otopsi kepada jasad korban, mungkin Minggu-minggu ini. Hasil penyelidikan memang seperti yang pertama saya jelaskan," katanya.
Dari kasus pembunuhan ini, beredar kabar bahwa pelaku ingin juga menguasai uang Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang didapat oleh korban. Namun, kata Maulana, kabar tersebut masih didalami oleh para penyidik. Yang pasti, dari hasil keterangan yang didapat polisi usia membunuh sang nenek pelaku pun juga mengambil uang sebesar Rp 40 ribu yang berada di dompet korban.
"Sementara ini tidak ada (ingin menguasai BLT) cuman memang dari pelaku mengambil uang neneknya yang ada di dalam dompet sebesar 40 ribu, tapi masih selidiki lebih dalam lagi," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, peristiwa pembunuhan tersebut terjadi pada Jumat (14/6) di kediaman korban di Dusun Cinanglang RT 003/001, Desa Neglasari, Kecamatan Darmaraja, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Kejadian pembunuhan itu berawal dari korban selesai menanam ubi jalar di halaman rumah sang nenek. Namun, akibat ubi yang di tanam tersebut membuat rumah korban menjadi kotor dan berantakan. Sehingga korban memarahi serta langsung memukul pelaku.
Mendapatkan perlakuan itu dari sang nenek, pelaku pun kesal dan kembali ke rumah korban pada malam hari. Di situ lah pelaku langsung menganiaya korban dengan menggunakan tangan kosong serta sebuah besi hingga akhirnya korban kehilangan nyawa.
(dir/dir)