Bikin Onar di Tasikmalaya, Ratusan Anggota Geng Motor Diringkus

Bikin Onar di Tasikmalaya, Ratusan Anggota Geng Motor Diringkus

Faizal Amiruddin - detikJabar
Minggu, 02 Jun 2024 17:30 WIB
Geng motor meresahkan diciduk polisi di Tasikmalaya
Geng motor meresahkan diciduk polisi di Tasikmalaya (Foto: Faizal Amiruddin/detikJabar)
Tasikmalaya -

Ratusan anggota geng motor diamankan Polres Tasikmalaya Kota saat berkumpul di Jalan HZ Mustofa Kota Tasikmalaya, Sabtu (1/6) malam. Pasalnya kelompok geng motor ini berbuat onar dan mengganggu ketertiban umum.

Ai Sri Wahyuni salah seorang pedagang di lokasi kejadian mengatakan ratusan anak-anak itu mulai berdatangan sekitar pukul 20.00 WIB.

"Mereka terlihat berkumpul, minum minuman keras," kata Ai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selanjutnya ada beberapa motor yang menggeber-geber kendaraannya. Tak lama berselang terjadi perkelahian diantara kelompok tersebut.

"Terus ada yang berkelahi juga, ya meresahkan banget," kata Ai.

ADVERTISEMENT

Tak lama berselang polisi datang. Polisi lalu memblokir ruas jalan dan langsung mengamankan anggota geng motor itu termasuk mengangkut kendaraannya.

"Total ada 266 orang yang kami amankan berikut dengan 177 sepeda motornya. 150 orang di antaranya masih usia pelajar," kata Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Joko Sulistiono, Minggu (2/6/2024).

Joko menjelaskan setelah diamankan anak-anak geng motor itu diberi pembinaan. Polisi juga memanggil orang tuanya termasuk melakukan pemeriksaan terhadap ketua dan pengurus geng motor tersebut.

Hasil pendataan, ratusan anak-anak itu tergabung dalam kelompok BSC, kependekan dari Bogart Shark Classic.

"Mereka merupakan kelompok geng BSC, mereka terkoordinasi, berkomunikasi melalui grup WA. Mereka berasal dari Kota Tasik, Kabupaten Tasik dan Ciamis," kata Joko.

Terhadap ketua dan pentolan geng ini, polisi melakukan pemeriksaan intensif untuk mendalami kemungkinan adanya unsur pidana. Sementara untuk anggota geng, polisi mengumpulkannya di halaman Mapolres. Mereka dikumpulkan sejak Sabtu malam hingga Minggu siang, sampai datang orang tuanya untuk membuat surat pernyataan.

Polisi juga sempat mempertemukan ketua dan pengurus BSC dengan orang tua dari anak-anak yang diamankan. Para orang tua ini menuntut pertanggungjawaban dari pengurus atas nasib anak-anaknya. Mereka juga menuntut agar geng motor ini dibubarkan.

Badar Maulana, Ketua BSC akhirnya menuruti tuntutan pembubaran dari orang tua. Secara terbuka dia menyatakan bahwa klub BSC dibubarkan.

"Hari ini secara resmi saya membubarkan BSC," kata Badar. Usai pernyataan itu seluruh anggota menanggalkan pakaian yang menjadi atribut BSC termasuk mengumpulkan kartu anggota.

Setelah itu polisi membuatkan pernyataan yang ditandatangani oleh orang tua dan anak-anaknya. Sebelum akhirnya mereka diperbolehkan pulang.

Bocah SD

Dari ratusan anak-anak itu ada sosok yang cukup mencuri perhatian. Dia adalah bocah 12 tahun berinisial TM warga Desa Cijulang Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis. Bocah ini semalaman begadang di halaman Mapolres Tasikmalaya Kota, menerima konsekuensi dari aksi nekatnya ikut-ikutan geng motor. "Iya dari tadi malam di sini, ikut ditangkap," kata TM.

Serupa dengan ratusan anggota geng motor lainnya, dari malam hingga Minggu siang, TM tak bisa pulang. Polisi masih melakukan pembinaan dan memanggil orang tua semua anggota geng motor ini. "Tapi tadi pagi sudah dikasih makan sama polisi," kata TM.

Meski masih anak-anak TM mengakui dia sengaja ikut-ikutan dalam kelompok atau geng motor itu. "Saya diajak mamang (paman), mau kopdar BSC. Tapi malah ada keributan dan ditangkap polisi," kata TM.

Sebelum ditangkap polisi TM mengaku dirinya hanya sebatas ikut nongkrong dan melihat anggota geng lainnya bertingkah hingga berkelahi.

Paman dari TM sendiri adalah seorang remaja putus sekolah berinisial P (16). Paman dan keponakan ini berangkat dari Ciamis setelah ada ajakan dari grup WA geng itu. "Saya ikut BSC chapter Indihiang," kata P.

P mengaku mengajak keponakannya yang masih sekolah SD, karena dia tak punya motor. Motor yang dia pakai adalah milik orang tua TM, yang tak lain kakak kandungnya.

Ibu kandung TM mengaku tak tahu jika adik dan anaknya ikut menjadi anggota geng motor. Meski dia sempat curiga karena sepeda motornya sering dimodifikasi atau dipreteli.

"Motor sebagus-bagus, dibongkar. Sepion dicopot, kenalpot diganti. Alasan main ke depan, ternyata main jauh ke Tasik," kata ibu muda itu.

Dia mengaku tadi malam sempat kelimpungan mencari anaknya yang tak kunjung pulang. Selepas tengah malam akhirnya dia dapat informasi anak dan adiknya tertangkap polisi. "Tahu dari orang tua teman adik saya, katanya kena razia polisi. Semalaman saya tak bisa tidur," katanya.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads