Disclaimer : Peringatan (trigger warning): Artikel ini mengandung konten kekerasan eksplisit yang dapat memicu kondisi emosi dan mental pembaca. Kami menyarankan Anda tidak meneruskan membacanya jika mengalami kecemasan dan mempertimbangkan untuk meminta bantuan profesional.
R alias Si Herang (26), belepotan darah ibu kandungnya sendiri, dengan polos dia mengaku baru saja membunuh ibundanya, Inas (45). Sontak hal itu memantik keriuhan warga di Kampung Cilandak, Desa Sekarsari, Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
H Deris, tokoh masyarakat setempat menceritakan panggilan pelaku yakni Herang merupakan pemberian ibu kandungnya yang tewas dibunuh. Seolah air susu dibalas air tuba, pelaku malah menghabisi nyawa ibunya.
"Dia anak tunggal, panggilan kesayangan Herang itu pemberian ibunya. Kasih sayang ibunya karena anak satu-satunya, ngan kitu sebalikna teu beunang dipikanyaah kalakah maehan kanu jadi ibu (Ya begitu enggak bisa disayang malah membunuh ibunya)," tutur Deris, Selasa (14/5/2024).
Menurut Deris, terdapat banyak luka di tubuh korban akibat tusukan garpu tanah. "Saat ditemukan itu ada banyak luka tusukan, di wajah tenggorokan dan di dada akibat garpu tanah," imbuhnya.
Deris kemudian meluruskan informasi awal yang ia berikan. Sebelumnya ia mengatakan korban didatangi tetangganya dan mengaku sudah membunuh. Ternyata menurutnya justru pelaku yang mendatangi rumah tetangganya dan mengaku sudah membunuh ibunya dengan kondisi pakaian berlumuran darah.
Pelaku pembunuhan ibu kandung, saat diamankan di depan rumahnya (berbaju biru) Foto: Istimewa |
"Dia pagi tadi lepas subuh dengan kondisi berlumuran darah mendatangi tetangganya, mau memberikan sejumlah uang dan minta dibunuh. Alasannya karena dia baru membunuh ibu kandungnya," ucap Deris.
"Tetangganya itu kan kaget ya, dia tiba-tiba datang dengan pakaian masih belepotan darah. Akhirnya saat itu dipanggil saudaranya, itu ada di video yang pakai peci semuanya kaget dan akhirnya laporanlah ke polisi," sambung Deris menambahkan.
Sementara itu, Kapolsek Kalibunder Iptu Taufik Hadian mengungkap ada sejumlah luka di kepala dan tubuh korban akibat tusukan garpu tanah.
"Luka yang terlihat secara kasat mata, di kepala dan dada. Garpu itu ada empat moncong tiap luka empat lubang. Kemudian soal motif bukan gara-gara motor, jadi memang pelaku pernah minta motor tapi sudah lama. Motifnya karena kesal saja, sampai tadi di bawa ke kantor juga katanya kesal," jelas Taufik.
Taufik juga mengaku heran tidak terlihat penyesalan di wajah pelaku meskipun sudah menghabisi nyawa ibunya. "Tidak terlihat penyesalan, dia malah mengaku masih kesal meskipun tahu ibunya sudah meningal dunia. Untuk penanganan lanjutnya di Polres, pelaku sudah dibawa ke sana," pungkas Taufik.
(sya/dir)












































