Polisi melakukan penyelidikan terkait video viral bentrokan sejumlah remaja di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Korban dalam peristiwa itu diketahui berstatus pelajar di salah satu SMA swasta di Palabuhanratu.
"Sudah ditangani dan diselidiki di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Sukabumi," kata Kapolres Sukabumi AKBP Tony Prasetyo, Senin (29/4/2024).
Dihubungi terpisah, Kanit PPA Polres Sukabumi Polres Sukabumi Ipda Sidik Zaelani mengtakan, korban sempat mengaku sebagai korban begal saat akan menjalani pengobatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi bilangnya bukan karena tawuran atau bentrokan tapi saat ke rumah sakit dia kan mendapat pengobatan di rumah sakit dia mengaku sebagai korban begal," kata Sidik.
Sidik mengatakan pihaknya masih menunggu laporan dari pihak korban, sekaligus untuk dimintai keterangan. "Sudah kita monitor, informasnya. Kondisi korban sendiri setelah dari rumah sakit sudah pulang ke rumahnya," lanjut Sidik.
Informasi dihimpun detikJabar, bentrok tersebut melibatkan dua sekolah di wilayah Palabuhanratu. Dalam video beredar nampak kedua kelompok bermusuhan itu terlihat membawa berbagai macam senjata tajam. Video berdurasi 58 detik itu lalu viral di media sosial dan aplikasi perpesanan.
Diberitakan sebelumnya, video bentrok antar remaja yang terjadi pada Jumat (26/4) kemarin, diketahui terjadi di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Lokasi itu berada di Jalan Pelita - Cipatuguran, Desa Jayanti.
Pantauan detikJabar, dari arah kamera video yang viral terlihat sebuah plang berukuran besar dengan tulisan 'Bold' terdapat beberapa truk kapsul berukuran besar berwarna putih terparkir di ujung jalan.
Menurut penuturan warga, peristiwa itu terjadi pada Jumat (26/4/2024) sore, jalanan di sekitar lokasi memang terlihat sepi. Papan bertuliskan 'Bold' yang terlihat di video ternyata adalah sebuah warung makan. Saat kejadian warung dalam kondisi tutup, pegawai warung nasi yang ditemui detikJabar mengaku tahu adanya kejadian itu dari video yang viral.
"Tahu-tahu katanya ramai di video, kalau kejadiannya ia di situ di depan, ngeri kalau lihat di videonya" kata seorang pria yang merupakan pegawai di warung nasi tersebut kepada detikJabar, Senin (29/4/2024).
(sya/mso)










































