Fakta-fakta Tragisnya Kematian Siti Julaeha di Hari Lebaran

Fakta-fakta Tragisnya Kematian Siti Julaeha di Hari Lebaran

Tim detikJabar - detikJabar
Selasa, 16 Apr 2024 11:00 WIB
The dead womans body. Focus on hand
Ilustrasi korban pembunuhan. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Artem_Furman)
Bandung -

Nasib nahas menimpa Siti Julaeha (31), warga Desa Suntenjaya, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Siapa sangka, saat malam takbiran, Siti tewas dicekik pelanggannya dalam transaksi kencan berbayar atau open BO.

Tubuh Siti ditemukan tak bernyawa tepat di hari Lebaran, Rabu (10/4/2024). Simak berikut fakta-faktanya, dirangkum oleh tim detikJabar.

1. Siti dan Nicko Janjian 'Long Time'

Siti bertemu untuk kedua kalinya dengan Nicko Heru (35), warga Babakan Cianjur, Karawang Barat, Karawang pada Selasa (9/4/2024) sekitar pukul 22.00 WIB. Kencan keduanya dilakukan di sebuah kamar unit 1007 lantai 10 Tower D apartemen The Jarrdin, Coblong, Kota Bandung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nicko diketahui sehari-hari bekerja sebagai karyawan swasta. Ia pun telah menyewa kamar itu selama satu bulan penuh. Nicko merasa telah membuat perjanjian dengan Siti, untuk menemaninya dalam waktu long time atau durasi 12 jam.

"(Sewa sebulan) Tapi baru dua minggu (menempati kamar tersebut). (Di Bandung kerja?) Nggak kerja di Bandung," kata Nicko saat ditanyai polisi di Mapolrestabes Bandung, Senin (15/4/2024).

ADVERTISEMENT

2. Tarif Tak Sesuai, Siti Minta Pulang Duluan

Sebelum bertemu, keduanya membuat perjanjian harga. Kesepakatan awal, Siti dibayar Rp2 juta untuk Open BO long time. Namun setelah selesai berhubungan badan, Siti malah meminta sebesar Rp4 juta jika Nicko ingin servis long time.

Siti pun meminta untuk pulang pukul 02.00 WIB, sehingga Nicko meminta hanya membayar setengahnya yaitu sebesar Rp1 juta. Nicko pun menjadi kesal karena hanya mendapat servis short time.

"Dari keterangan pelaku, karena tidak ada saksi mata lain, jam 22.30-01.45 WIB korban dan pelaku melakukan hubungan badan, namun sekira jam 02.00 WIB korban meminta pulang," ucap Kapolrestabes Bandung, Kombes Budi Sartono.

"Ingin perpanjang sampe satu hari tapi negosiasi tidak terjadi, tersangka melakukan perkelahian dan pencekikan. Harga korban dari keterangan tersangka itu long time Rp4 juta, pelaku hanya sanggup Rp1 juta tapi ingin lanjut long time," lanjut Budi.

3. Nicko Cekik dan Tindih Siti Sampai Tewas

Cekcok akibat perbedaan keinginan tarif open BO tersebut, membuat Nicko gelap mata. Ia langsung membekap mulut Siti. Saat Siti berontak, Nicko mencekik leher Siti sambil menindih tubuhnya. Hingga akhirnya Siti meninggal dunia.

Setelah mendapat laporan dari rekan Siti, Tim Prabu mengontak ke apartemen tersebut untuk membuka CCTV. Dari rekaman tersebut diketahui Siti berada di dalam kamar apartemen. Pada Rabu (10/4/2024), Siti ditemukan sudah meninggal dunia.

4. Nicko Sempat Kabur dan Ditangkap di Jaksel

Kepada polisi, Nicko mengaku tak menyangka Siti meninggal. Namun hingga pagi hari, Siti tidak kunjung merespons.

Jasad Siti kemudian ditutup dengan sweaternya sendiri. Pukul 07.30 WIB, Nicko memutuskan keluar dari apartemen dan pergi dengan ojek online menuju ke Pasirkoja. Ia pergi ke Jakarta dengan mengunakan Bus Primajasa.

"Tim Inafis Polrestabes dengan Polsek Coblong melakukan olah TKP kemudian ditemukan tanda kekerasan, yakni luka cekek. Dari hasil visum hanya luka cekek," tutur Budi.

"Didapat nama pelaku yang sudah menyewa kamar tersebut selama satu bulan. Setelah itu kami lakukan pengejaran dalam waktu 1x24 pelaku ditangkap di Taman Melawai, Melawai Raya, Jakarta Selatan," lanjutnya.

Saat ditanya, Nicko mengaku kabur ke Melawai, tempat salah satu kenalannya. Ia pun ditangkap pada Jumat, (12/4/2024) di Jakarta. Akibat kejadian tersebut, Nicko bakal dijerat pasal Pasal 351 ayat 3 KUHP dan atau Pasal 338 KUH-Pidana dengan ancaman pidana 7 (tujuh) tahun penjara.

5. Siti Dikenal sebagai Tulang Punggung Keluarga

Di mata tetangganya, Siti dikenal sebagai pribadi yang baik, namun jarang bersosialisasi di kampung asalnya. Sebab, Siti memang sehari-hari bekerja dan tinggal di Kota Bandung.

"Kaget waktu pertama dengar (Siti tewas dibunuh), kebetulan saya lagi jalan ke Garut. Saya kenal dia itu dari kecil, anaknya baik. Cuma memang dia kan kerja di Bandung, jadi jarang pulang," kata Wahyudin, Ketua RW 02 sekaligus tetangga Siti, saat ditemui di Lembang, Senin (15/4/2024).

Wahyudin menyebut tak tahu pasti dimana Siti bekerja. Namun sepengetahuannya, Siti bekerja di Bandung sejak anak semata wayang Siti masih kecil. Saat ini, anak Siti sudah duduk di bangku SMP.

Siti diketahui menjadi tulang punggung keluarganya. Hal itu dilakoni Siti sejak ia bercerai dengan suaminya, disusul kematian ayahnya. Praktis, Siti mesti mencari pemasukan yang pasti.

"Ya dia itu memang tulang punggung keluarga, ibunya sudah sepuh dan janda juga, anaknya perlu biaya sekolah, adiknya bekerja tapi mungkin perlu biaya lebih. Ya semenjak cerai sama ayahnya meninggal, dia kerja di Bandung. Memang sempat serabutan dulu di sini tapi enggak lama," ucap Wahyudin.

6. Keluarga Masih Syok Siti Meninggal di Hari Lebaran

Wahyudin juga menyebut keluarga Siti saat ini masih syok akibat tewasnya tulang punggung keluarga mereka secara tragis tepat pada hari Idulfitri.

"Masih syok, jadi belum bisa diganggu dan komunikasi. Makanya ada beberapa yang mau ke rumah almarhum, belum diterima. Kalau Siti sudah dimakamkan Kamis kemarin di TPU Kampung Gandok," kata Wahyudin.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Polisi Tangkap 6 Tersangka Baru Kasus Penjualan Bayi ke Singapura"
[Gambas:Video 20detik]
(aau/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads